Makna Nuzulul Quran Diungkap Quraish Shihab: Sebenarnya Dinampakkan, Bukan Diturunkan!

Makna Nuzulul Quran Diungkap Quraish Shihab: Sebenarnya Dinampakkan, Bukan Diturunkan!

Cendekiawan Muslim, Prof Muhammad Quraish Shihab memaknai Nuzulul quran atau turunnya Alquran--Pixabay/mohamed_hassan

JAKARTA, DISWAY.ID - Cendekiawan Muslim, Prof Muhammad Quraish Shihab memaknai Nuzulul quran atau turunnya Alquran

Menurut Quraish Shihab Alquran tidak tepat kalau dikatakan turun namun bisa dimaknai dengan ditampakkannya Alquran.

Hakikatnya sesuatu yang turun adalah semula berada di atas kemudian di bawah.

Padahal menurut Quraish Shihab, firman-firman Allah tidaklah mengenal waktu dan tempat, tidak membutuhkan waktu dan tempat.

BACA JUGA:Hukum Menyikat Gigi di Siang Hari saat Berpuasa, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

“Sehingga ketika berkata Alquran diturunkan Allah, maka itu sebenarnya dinampakkan,” tuturnya dilansir dari NU Online, 9 April 2023.

Lanjut Prof Quraish, Alquran awalnya tidak diketahui manusia.

Setelah itu sedikit demi sedikit dalam masa 22 tahun 2 bulan dan 22 hari, itu dilihat dari sejak masa Nabi menerima wahyu iqra’ sampai masa Nabi sebelum wafat akhirnya Alquran jadi bacaan yang sempurna

Banyak sekali hal-hal yang dapat dijadikan bukti kesempurnaannya.

“Tidak ada suatu bacaan yang dibaca dengan penuh hormat oleh yang mengerti artinya dan yang tidak mengerti artinya kecuali Al-Qur’an. Anehnya yang paling pandai membaca dalam musabaqah-musabaqah tilawatil Qur’an justru orang yang tidak paham maknanya. Tidak ada suatu bacaan yang dihafalkan bahkan oleh anak-anak umur 10 tahun dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Nas bahkan dapat menghafalnya dari belakang menuju ke depan. Ini karena Al-Qur’an adalah bacaan yang sempurna,” jelasnya.

BACA JUGA:Hutang Puasa Wajib Dibayar! Kapan Batas Waktu 'Mengqadha' Puasa Ramadan?, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Menurut Prof Quraish, Alquran memiliki kandungan isi yang garis besarnya ada 3 hal.

Yang pertama kandungan Alquran merupakan tujuan kehadirannya yang mengharapkan kita dapat mencapai tujuan itu.

Tiga tujuan tersebut adalah akidah atau kepercayaan, syariat atau tata cara berhubungan dengan Tuhan dan sesama, serta akhlak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads