Dikira Karyawan Tunduk, HRD PT SS Utama Malah Kena Mental: Ratusan Buruh Bubar Tolak Bekerja Gegara Gaji Turun

Dikira Karyawan Tunduk, HRD PT SS Utama Malah Kena Mental: Ratusan Buruh Bubar Tolak Bekerja Gegara Gaji Turun

Karyawan PT SS Utama kembali normal bekerja usai demo tolak gaji turun-Foto/Tangkapan Layar/YouTube-

Video ini lantas viral di media sosial. Ragam komentar pro dan kontra.

Ada yang menilai keputusan karyawan perusahaan itu sudah tepat, menolak bekerja karena gaji mereka turun.

Selain itu, netizen juga menyayangkan cara penyampaian sang HRD yang dinilai kurang tepat.

"Cara memberi tau ke buruh terlalu sombong... Harusnya saling membutuhkan dan saling menyemangatkan... Jadi harusnya tu ( ibu ibu  mohon maaF sekarang perusahan sedang ada kendala dipenjualan mohon dukungan para karyawan untuk membantu perusahaan agar keterburukan ini cepet berlalu dan nanti klo penjualan SDH setabil nanti gaji karyawan akan kembali seperti semula mohon pengertiannya dan kerjasama agar perusahaan ini sukses...," kata akun Tamisya Ytta

"Saya senang dengan cara berfikir karyawan kompak demi kemakmuran semua," kata akun Bayu Efendy.

"Itulah Akibat Pemerintah bahkan Negara yg tdk mementingkan para pekerja, buruh dll," kata akun Asmirah Asmirah.

"Hahahaha pada bubar, bingung bingung tuh pabrik....," kata akun Irwan Carrissa.

"Emang pasar global lagi lesu, efek persaingan dagang dan perang yg belum usai yang mengakibatkan kebijakan tidak pasti...," kata akun Adiba Priyono.

"Wihhh mereka bahagia jadi pengangguran," kata akun Hendi Setiawan.

"Cara HRD menyampaikan kurang tepat," kata akun Sumarno Dede.

"Sekelas hrd ko cara menyampaikan ke karyawannya begitu ... yg enak atuh bicaranya jngn sprti ya Nantangin itu mah ke karyawan piye toh pak ... ya bubar lah kaya gitu mah Koplak koplak..," kata akun Lalan Jaelani.

"Gaji awalnya 6,4 juta turun jadi 6,25 juta.kalo gua mah mending bertahan aja lagian turunnya gak gede cuma 150rb doang perbulan," kata akun Roma Kelapa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: