Luluh! Karyawan PT SS Utama Akhirnya Kembali Normal Bekerja Usai Demo Tolak Gaji Turun: 'Kalau Mau Kerja Monggo!'

Luluh! Karyawan PT SS Utama Akhirnya Kembali Normal Bekerja Usai Demo Tolak Gaji Turun: 'Kalau Mau Kerja Monggo!'

Karyawan PT SS Utama kembali normal bekerja usai demo tolak gaji turun-Foto/Tangkapan Layar/YouTube-

BACA JUGA:Ternyata Ini 'Titik Didih' Karyawan PT SS Utama Kisruh Gegara Gaji Turun, Perusahaan Diduga Buat Kecurangan? Slip Gaji dan Surat Kontrak Jadi Bukti

"Itu video lama. Setelah kejadian itu besoknya langsung pada masuk seperti biasa," kata Eka.

Ia mengatakan, pihak manajemen PT SS Utama sebelumnya sudah memberi imbauan kepada karyawannya terkait gaji.

Dari video viral yang beredar, seorang pria diduga HRD PT SS Utama itu juga mengatakan tak masalah jika semua karyawannya keluar alias berhenti.

HRD PT SS Utama itu mengklaim tahu ada kelompok yang memprovokasi para buruh produk sepatu itu untuk demo, menolak penurunan gaji.

BACA JUGA:Dikira Karyawan Tunduk, HRD PT SS Utama Malah Kena Mental: Ratusan Buruh Bubar Tolak Bekerja Gegara Gaji Turun

"Saya tahu siapa yang memprovokasi kalian. Tapi kalau mereka (yang provokasi) bisa mencarikan kalian (pekerjaan) silakan saja, ikuti mereka," kata pria bertopi dalam video itu.

Ia mengklaim gaji sebesar Rp 105.000 yang diterima karyawan PT SS Utama saat ini, sudah sesuai dengan kemampuan perusahaan.

"Kalau tidak bisa bergabung dengan kita silakan saja, pintunya luas itu," kelekar HRD PT SS Utama itu.

Usai karyawan PT SS Utama membubarkan diri pulang, Eka menyebut semua rekan-rekannya itu kembali normal bekerja keesokan harinya.

"Sudah diberi tahu kalau mau kerja monggo (silakan) masuk, setelah itu besoknya anak-anak masuk seperti biasa," ujarnya.

BACA JUGA:Zinedine Zidane Sebut Pemain Ini Punya Kaki Kiri Terbaik Kedua di Dunia Setelah Lionel Messi

Penyebab PT SS Utama Turunkan Gaji Karyawan

Eka mengungkap, penyebab PT SS Utama turunkan gaji karyawannya lantaran lalu lalang produksi pabrik tersebut menurun.

Ia menyebut, ada barang dieskpor namun kuantitasnya tidak seperti tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: