Anas Urbaningrum 'Sentil' Pernyataan SBY di Twitter Soal Isu Perubahan Sistem Pemilu 2024: Tidak Elok Bikin Kecemasan dan Kegaduhan

Anas Urbaningrum 'Sentil' Pernyataan SBY di Twitter Soal Isu Perubahan Sistem Pemilu 2024: Tidak Elok Bikin Kecemasan dan Kegaduhan

Ilustrasi Anas Urbaningrum dan SBY -Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat gempar dengan pernyataannya di media sosial Twitter.

Pernyataan SBY ini menyambut bocornya sistem pemilihan umum (Pemilu) 2024, yang diklaim bocor oleh Denny Indrayana di Twitter.

Denny mengatakan, jika dirinya mendapat informasi A1 bahwa MK akan memutuskan pemilu legislatif akan kembali ke sistem tertutup.

BACA JUGA:Seru! Synchronize Fest 2023 Bagikan Line Up Phase 1, Ada Iwan Fals Sampai God Bless

"Siapa sumbernya? Orang yang sangat saya percaya kredibilitasnya, yang pasti bukan Hakim Konstitusi.

"Maka, kita kembali ke sistem pemilu Orba: otoritarian dan koruptif.

"KPK di kuasai, pimpinan cenderung bermasalah yang dihadiahi gratifikasi perpanjangan jabatan 1 tahun," tulis Denny dengan akun @dennyindrayana.

Denny menambahkan, dampak buruk putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perubahan kembali sistem Pemilu 2024 akan berpeluang bagi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menggeser kedudukan SBY dan jajarannya di Partai Demokrat.

BACA JUGA:Top! Transjakarta Bakal Tembus Bandara Soekarno-Hatta

Menohoknya, Denny menyebut jika putusan MK pada akhirnya menjadi sebuah keputusan final, Demokrat berhasil "dicopet" Moeldoko.

Selain itu, jika sistem Pemilu 2024 kembali ke format tertutup, peluang Anies Baswedan sebagai calon Presiden yang didukung Demokrat akan gagal di Pilpres mendatang.

"PK Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, atas Partai Demokrat,  diduga ditukarguling dengan kasus korupsi mafia peradilan di MA. 

"Jika Demokrat berhasil "dicopet", istilah Gus Romi PPP, maka pencapresan Anies Baswedan hampir pasti gagal," jelasnya.

BACA JUGA:Mario Dandy Terancam Penambahan Hukuman 15 Tahun Penjara Atas Pengaduan AG

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads