Penampakan Shalat Idul Adha di Al Zaytun Setelah Heboh Hingga Dipanggil Tim Investigasi

Penampakan Shalat Idul Adha di Al Zaytun Setelah Heboh Hingga Dipanggil Tim Investigasi

Meskipun Panji Gumilang tengah terjerat kasus tindak pidana pencucian uang hingga penistaan agama, namun pihak pemerintah menyatakan tidak akan menutup pesantren Al Zaytun.-radarcirebon-

Mengacu pada hal itu, tidak layak wanita dikesampingkan. Justru harus memiliki peran dan martabat yang sama dengan pria.

"Tidak pernah dikesampingkan, sejajar. Kalau soal itu saja lantas sesat, menyesatkan. Bagaimana dunia? Itu hak asasi manusia (HAM) dalam menjalankan keyakinannya," tegasnya.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Ungkap Nasib Al Zaytun Setelah Panji Gumilang Tak Bisa Jawab Tim Investigasi dan Malah Minta Klarifikasi Tertulis

Oleh karenanya, Syekh Al Zaytun meminta agar masyarakat jangan hanya cari persamaan. Karena kalau semua adalah persamaan selesai itu, selesai dunia ini. Begitu juga dalam memahami Alquran.

"Anggapan yang tidak sama dengan kita, ok saja. Saya juga tidak menyalahkan orang itu. Inilah kebebasan beragama. Siapapun, tidak boleh memberikan statement," tegasnya.

Bahkan, kata syekh, negara saja tidak mau menstigma. Karena UUD seperti itu. "Apakah saya harus taat kepada orang yang tidak sesuai itu?" tanya Panji Gumilang.

Karenanya, dia meminta hak asasi Al Zaytun dihormati, karena berusaha memahami agama dari Alquran.

Ajaran ini, juga bukan dibawa kepada masyarakat, tapi ditanamkan kepada generasi yang sedang dibawa untuk mencintai negara ini. Supaya bisa memahami ajarannya dengan baik.

"Agar ruhnya punya kemerdekaan. Agar pikirnya punya kemerdekaan. Sehingga yang dikhayalkan dunia baru bahagia, akan terjadi," tegasnya.

BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia Dikabarkan Telantar di Muzdalifah, Kemenag Singgung Tanggung Jawab Mashariq

Penjelasan Salat Jaga Jarak di Al Zaytun

Terkait salat dengan jaga jarak di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Panji Gumilang menjelaskan, peristiwanya terjadi tatkala covid-19. 

Di saat semua masjid tutup, Al Zaytun tetap berjalan, karena punya tempat yang luas. Karenanya, sejak  saat itu, diberlakukan social distancing termasuk saat beribadah.

"Itu sejak pengumuman pandemi covid-19. Apakah kita tahu serangan akan kembali? Tahun 1918 ada Flu Spanyol dan kita tidak siap," katanya.

Salat dengan jaga jarak itu, bagi syekh adalah beragama supaya aman, hidup juga supaya aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: