Penampakan Shalat Idul Adha di Al Zaytun Setelah Heboh Hingga Dipanggil Tim Investigasi

Penampakan Shalat Idul Adha di Al Zaytun Setelah Heboh Hingga Dipanggil Tim Investigasi

Meskipun Panji Gumilang tengah terjerat kasus tindak pidana pencucian uang hingga penistaan agama, namun pihak pemerintah menyatakan tidak akan menutup pesantren Al Zaytun.-radarcirebon-

INDRAMAYU, DISWAY.ID--  Sebagaimana umat Islam lainnya, Shalat Idul Adha juga digelar oleh Mahad Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Kamis 29 Juni 2023 ini, Al Zaytun melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Rahman Lil Alamin, kawasan Mahad Al Zaytun.

Bagaimana pelaksanaan Shalat Id di Al Zaytun setelah heboh dan dipanggil investigasi MUI?

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Ambil Alih Al Zaytun Disarankan Pihak Ini

Rupanya, dari pantauan Shalat Id di lembaga pendidikan yang dipimpin Panji Gumilang ini masih menerapkan shalat dengan jaga jarak dan shaf wanita sejajar dengan pria.

Pemandangan serupa dilakukan saat Shalat Idul Fitri 1444 H 2023 yang membuat heboh khalayak tersebut.

Di mana, pelaksanaan shalat Id dengan jaga jarak dan makmum wanita dengan shaf sejajar dengan pria serta tanpa tirai, sudah menjadi kontroversi sejak Shalat Idul Fitri 1444 H 2023. 

Dengan tetap melaksanakan ini, Syekh Panji Gumilang mengaku punya alasan tersendiri.

Dirinya juga mengklaim sumber hal itu berdasarkan Al quran, sehingga tidak bisa orang lain melabeli sesat.

Menurutnya, ajaran kepada santri Mahad Al-Zaytun sesuai dengan Al quran. Untuk kurikulum mengacu pada kementerian agama, dan kemendikbud yang di-combine. Itu mendapatkan akrediasi A Unggul.

BACA JUGA:Al Zaytun Dikaitkan Dosa Zina Ditebus Rp 2 Juta, Pendiri NII Crisis Center Dilaporkan Wali Santri ke Bareskrim

"Baik di tingkat dasar, menengah dan tinggi. Kalau itu sebuah ajaran sesat, dari dulu sudah out," tegas Syekh Panji Gumilang, dikutip radarcirebon (Disway National Network).

Kemudian kalau hal yang berkenaan dengan pelaksanaan shalat, ada wanita, Syekh Al Zaytun mengaku mengedepankan fiqih sosial yakni engangkat harkat, martabat wanita yang selama ini terpinggirkan.

"Baru dimulai dalam politik baru 30 persen. Berdasarkan pemahaman yang saya punya berdasarkan Al quran, (pria dan wanita) sama. Minal muslimin, wal muslimat. Wal mukminin, wal mukminat. Wal qonitin, wal qonitat," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: