Kata Pakar BRIN Tegas, Nikuba Cirebon Temuan Aryanto Misel Tak Canggih-canggih Amat: Konsepnya Sudah Banyak di Pasaran

Kata Pakar BRIN Tegas, Nikuba Cirebon Temuan Aryanto Misel Tak Canggih-canggih Amat: Konsepnya Sudah Banyak di Pasaran

Teknologi Nikuba di remehkan di Indonesia-Dedi Haryadi/Radarcirebon.com-

"Bahasa kasarnya, ya silahkan tekhnologi Nikuba yang saya ciptakan dibeli oleh mereka dengan nilai Rp 15 miliar, tetapi itu tidak ada obrolan mengenai itu," ujarnya.

BACA JUGA:Aryanto Misel Minta ke Ferrari dan Lamborghini Rp 15 Miliar untuk Kompensasi Adopsi Teknologi Nikuba: Tapi Tidak Ada Obrolan Itu!

BRIN Akui Teknologi Nikuba

Sebelumnya Kepala BRIN Laksana Tri Handoko telah mengakui teknologi yang diklaim mampu mengonversi air menjadi bahan bakar hidrogen itu.

Namun, saat konferensi pers di Cibinong, Jawa Barat, pihak BRIN tak memberi tahu jika ada perwakilannya yang ikut ke Italia.

Saat itu, BRIN hanya mendukung dan siap memfasilitasi Aryanto Misel untuk meriset dan menyempurnakan Nikuba.

"BRIN punya semua fasilitas yang kami sediakan untuk seluruh fasilitas periset di Tanah Air, baik itu di kampus termasuk juga personal seperti yang membuat Nikuba (Aryanto Misel)," ujar Laksana di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu, 5 Juli 2023.

BACA JUGA:BRIN Klaim Dapat Hasil Penelitian Nikuba Temuan Aryanto Misel, Ternyata Begini Hasilnya

BRIN mengklaim telah mengajak pria lulusan Universitas Indonesia itu untuk membuktikan kecanggihan Nikuba yang sudah dia kembangkan.

Pasalnya, sejak viral tahun 2022, BRIN menilai bahwa Nikuba perlu riset lebih lanjut agar benar-benar terbukti secara ilmiah.

"Itu salah satu yang sedang kami ajak supaya bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu," ungkap Laksana.

Laksana menjelaskan, peranti bernama asli Niku Bayu alias Ini Air itu perlu dikembangkan dengan hati-hati.

BACA JUGA:Begini Cara Kerja Nikuba Konversi Setetes Air Menjadi Hidrogen yang Dapat Digeber Kendaraan Hingga 50 Km: Jangan Salah Kaprah!

Jika sudah terbukti berhasil dapat menggantikan bahan bakar minyak (BBM), Nikuba tak menutup kemungkinan akan diakui komunitas sains.

"Kalau di Sains, kita perlu berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: