Aryanto Misel Ungkap Gelagat Italia tak Sanggup Bayar Royalti Nikuba Rp 15 M, Hanya Dijadikan Tukang Service

Aryanto Misel Ungkap Gelagat Italia tak Sanggup Bayar Royalti Nikuba Rp 15 M, Hanya Dijadikan Tukang Service

BRIN Kliam belum menemukan unsur kebaruan dari Teknologi Nikuba-radarcirebon.com -radarcirebon.com

JAKARTA, DISWAY.ID-- Penemu teknologi Nikuba Aryanto Misel sepertinya sudah mencium gelagat tidak beres dalam undangan pihak Ferrari dan Lamborgini ke Italia.

Alhasil, Aryanto Misel sengaja tidak membawa produk andalannya, Nikuba si alat pengubah air menjadi bahan bakar hidrogen untuk kendaraan ke Italia agar tidak dijiplak oleh perusahaan otomotif terkemuka dunia tersebut. 

Gelagat tidak beres itu, klaim Aryanto Misel, pihak Ferrari dan Lamborghini tak sanggup bayar kompensasi hak cipta teknologi Nikuba sebesar Rp 15 Miliar.

BACA JUGA:Kecurigaan Aryanto Misel saat Bicarakan Nikuba di Italia, Beruntung Alat Ciptaannya Tak Dibawa: Hancurlah

Aryanto Misel datang ke Italia selama empat hari hanya bersama dua orang timnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya di Italia sempat mempresentasikan teknologi Nikuba namun tidak membawanya dari tanah air.

"Saya ke Italia, nggak bawa Nikuba, kalau bawa Nikuba ya hancurlah saya, karena pasti mereka nanti minta saya bongkar dan membuat kembali Nikuba," tuturnya.

Gelagat tidak beres lainnya, ungkap Aryanto Misel, Ferrari dan Lamborghini rupanya sudah menyiapkan alat semacam 'Nikuba' buatan Rumania.

"Sejenis Nikuba namun sangat berbeda. Saya diminta untuk memperbaiki alat tersebut, saya perbaiki," terang Aryanto, dilansir Disway.id dari Radar Cirebon.

Ironisnya, Aryanto Misel hanya sekadar menghidupkan Nikuba yang terhubung langsung dengan kendaraan.

BACA JUGA:Selain Nikuba, Aryanto Misel Mengaku Ciptakan Pemadam Api dari Kulit Singkong, Langsung Dibeli Orang Jepang!

"Hanya sekedar untuk menyalakan kendaraan saja, namun sengaja saya belum sampai untuk kendaraan itu berjalan," bebernya.

Aryanto Misel juga mengungkapkan kekecewaannya datang ke Italia. Apalagi Ferrari dan Lamborghini tak sedikitpun membahas soal biaya kompensasi yang diharapkan yakni royalti Nikuba sebesar Rp 15 Miliar.

"Saya kecewa karena nggak ada obrolan dan pembahasan jual teknologi Nikuba," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: