Penelitian: 'Kabut Otak' Akibat Covid Sama Buruknya dengan Penuaan 10 Tahun!

Penelitian: 'Kabut Otak' Akibat Covid Sama Buruknya dengan Penuaan 10 Tahun!

Bahaya Efek Kabut Otak Pasca menderita Covid-VSRao-Pixabay

- Kelelahan Gangguan perhatian Sakit kepala Dispnea Rambut rontok

Gejala neuropsikiatri dari gejala sisa pasca-akut SARS-CoV-2 meliputi:

- Tidur terganggu, Kecemasan, Sakit kepala, Gangguan perhatian, Depresi, Kehilangan memori.

Gejala ini dapat terjadi setelah infeksi berat atau ringan.

BACA JUGA:Penelitian Mengungkap 14 Juta Kasus Diabetes Tipe 2 Sangat Erat Kaitannya dengan Makanan Ini

Kejadian gangguan kognitif yang tinggi pada kasus pasien pasca-Covid-19 melebihi sekitar 50 persen dalam semua penelitian.

Ditemukan juga bahwa pada sekitar 1438 penyintas COVID-19, 10 persen pasien COVID-19 parah mengalami demensia, dan sekitar 26,54 persen menderita gangguan kognitif ringan (MCI) jauh setelah 6 bulan setelah dipulangkan.

Statistik pasien demensia naik menjadi 15% setelah 12 bulan, sedangkan jumlah pasien MCI tetap sekitar 26,15 persen.

Profesor David Menon, kepala Divisi Anestesi di Universitas Cambridge, mengomentari temuan tersebut.

BACA JUGA:Tuapejat, Sumbar Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan M 4,3

Menurutnya, gangguan kognitif umum terjadi pada spektrum gangguan neurologis yang luas, termasuk penuaan dan demensia.

Akan tetapi pola gangguan yang ditinggalkan oleh virus COVID-19 ini menetap pada "sidik jari" kognitif yang berbeda yang terbukti dari temuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: