Ini 7 Dampak Buruk Makan Larut Malam

Ini 7 Dampak Buruk Makan Larut Malam

Inilah dampak buruk makan saat larut malam. -Ilustrasi/freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID-Mungkin beberapa orang sudah biasa makan saat larut malam. 

Khususnya bagi mereka yang sering begadang untuk menyelesaikan tugas, menggunakan metode sift, atau hanya menonton bola. Namun, kebiasaan ini tampaknya tidak baik untuk kesehatan Anda. 

Apa bahaya makan tengah malam bagi kesehatan Anda dan cara menghindarinya? Apakah ada makanan yang baik untuk dimakan pada malam hari? 

BACA JUGA:Resep Nasi Goreng Szechuan yang Pedas Gurih Mantap, Bikin Makan Malam Jadi Istimewa

Jika Anda tetap makan pada waktu yang disarankan, makan malam memang tidak dilarang dan bahkan baik untuk kesehatan Anda. Namun, jika makan tengah malam, situasinya berbeda. 

Beberapa kebiasaan dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda, terutama jika telah menjadi kebiasaan. Berikut adalah beberapa dampak buruk makan di malam hari bagi kesehatan Anda yang harus Anda perhatikan. 

1. Bertambahnya berat badan 

Mungkin kamu kerap kali bertanya, apakah mengkonsumsi makanan di malam hari bisa membuat gemuk? Jawabannya iya. Berdasarkan studi yang dilakukan di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, makan malam bisa berbahaya karena meningkatkan risiko naiknya berat badan. 

Tidak hanya itu saja, lonjakan kolesterol dan trigliserida juga melonjak jika kamu makan pada tengah malam. Hal ini pun dapat meningkatkan risiko munculnya beberapa penyakit kronis lainnya seperti stroke dan jantung. 

2. Gula darah meningkat 

Orang yang sering makan di tengah malam pun biasanya akan mengalami peningkatan insulin dan glukosa dalam tubuh yang nantinya dapat membuat energi mereka bisa berkurang.

Melonjaknya kadar insulin dan glukosa pun dapat meningkatkan risiko diabetes. 

BACA JUGA:Jangan Diabaikan, Ini 6 Penyebab Kolestrol Naik hingga Memicu Serangan Jantung dan Stroke

Sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism mengungkapkan jika makan terlalu malam bisa meningkatkan resiko gula darah naik mencapai 18 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: