Partai Buruh Tegaskan Tidak Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024: Tak Amanah, Pernah Obok-obok KSPI

Partai Buruh Tegaskan Tidak Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024: Tak Amanah, Pernah Obok-obok KSPI

Partai Buruh yang dipimpin oleh Said Iqbal siap lakukan demo setiap hari buntut dari ditolaknya gugatan pengajuan uji formil Undang-undang (UU) Cipta Kerja oleh Mahkamah Konstitusi (MK). -Foto/Dok/Andrew Tito-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Partai Buruh menegaskan tidak akan mendukung Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Kamis 14 September 2023.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan Partai Buruh punya dua alasan untuk tidak mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Pertama kata Said Iqbal, Anies pernah mengobok-obok KSPI melalui juru bicaranya, Sudirman Said.

BACA JUGA:Buruh Ancam Lumpuhkan Sektor Industri Jika MK Tidak Cabut UU Ciptaker

BACA JUGA:KPI : Tayangan Azan Magrib Menampilkan Ganjar Pranowo Bukan Pelanggaran, Alasannya Begini

Karena hal itu posisi Partai Buruh saat ini tegas tak mau mendukung Anies di Pilpres 2024.

"Nama Anies Baswedan tereliminasi, tidak lagi didukung oleh Partai Buruh karena telah mengobok-obok KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)," ujar Said Iqbal dalam keterangannya, Kamis 14 September 2023.

Said Iqbal jelaskan untuk alasan kedua yakni para buruh menganggap Anies tidak amanah.

"Karena kawan sejalan saja ditusuk dari belakang tentang alasan (yang) bisa dicari-cari, apalagi kalau dia sudah jadi presiden?" ujarnya.

BACA JUGA:Sopir Nggak Kapok, Bus PO Sugeng Rahayu Kembali Kecelakaan Hajar Tiang Listrik hingga Rumah Penduduk

BACA JUGA:Suami Istri Kaki Tangan Fredy Pratama Diburu Polisi: Mereka Orang Keuangannya

Said menegaskan, Partai Buruh memutuskan mengeliminasi Anies hanya berdasarkan dua alasan tersebut.

Selain itu ia juga menyoroti pasangan Anies, Muhaimin Iskandar yang kini tengah berhadapan kasus dugaan korupsi.

"KSPI ini adalah satu organ pendiri Partai Buruh tertua, dan itu terobok-obok. Tersinggung berat mereka, karena tidak ada etika dan sopan santun, kedua, itu tadi amanah. Lalu ada dugaan korupsi, itu berpengaruh. Jadi, bukan karena Cak Imin pasangannya pak Anies, tapi lebih karena dugaan korupsi yang melibatkannya (Cak Imin)," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: