Divonis Batang Otak Mati, Ini Kronologi Pasien Anak di RS Bekasi Usai Operasi Amandel Tidak Sadarkan Diri
Albert Francis menunjukkan kondisi anaknya yang tiba-tiba divonis Batang Otak Mati usai operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih Bekasi, Rabu 27 September 2023-Instagram-
Dengan kata lain, seseorang yang mengalami mati batang otak tidak memiliki kesempatan untuk pulih.
Oleh karena itu, seseorang yang mengalami kematian batang otak sering disebut sebagai kondisi mati otak (brain death) secara keseluruhan, dan sudah dianggap meninggal secara medis.
Apakah sama Batang Otak Mati sama dengan Koma ?
Banyak orang mengira mati otak merupakan kondisi yang sama dengan koma. Padahal, kedua hal ini sangatlah berbeda.
Faktanya, seseorang yang dalam kondisi koma masih hidup, meski tidak sadarkan diri.
Dilansir dari laman Better Health Channel, koma merupakan kondisi yang mirip dengan tidur nyenyak, hanya saja rangsangan eksternal apapun tidak dapat membangunkan kondisi ini.
Meski demikian, seseorang yang koma masih hidup serta kemungkinan untuk pulih dan kembali sadar masih bisa terjadi.
Tak hanya koma, mati otak juga sering disamakan dengan kondisi vegetatif (vegetative state). Namun, mati otak dan kondisi vegetatif juga merupakan hal yang berbeda.
Seseorang yang mengalami kondisi vegetatif berarti telah kehilangan beberapa fungsi otak, tetapi bagian batang otaknya masih bekerja secara utuh. Dengan demikian, pada kondisi ini, denyut jantung dan pernapasan seseorang masih dapat berfungsi tanpa perlu alat bantuan.
Penderitanya pun masih dapat menunjukkan tanda-tanda sadar, seperti membuka mata meski tidak merespons lingkungan sekitarnya. Kemungkinan untuk pulihnya pun masih ada, meski hanya kecil.
Penyebab mati batang otak
Kehilangan keseimbangan gejala stroke ringan
Brain death atau mati batang otak terjadi ketika suplai darah dan oksigen ke area otak terhenti dan adanya kerusakan jaringan pada area batang otak.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh trauma atau cedera otak parah, yang biasanya terjadi karena kecelakaan, jatuh, luka tembak, atau pukulan keras ke arah kepala.
Tak hanya itu, pendarahan pada otak, penyakit infeksi pada otak (seperti ensefalitis), dan tumor otak juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: