Rahasia Kotor Ekspor Senjata Israel: Debut 'Iron Sting' Diuji Kepada Warga Palestina
Komando Maglan membawa bom mortir 120mm berpemandu presisi baru yang disebut Iron Sting-Screenshoot/YouTube-
JAKARTA, DISWAY.ID- Tentara Israel merilis rekaman unit komando Maglan yang mengerahkan bom mortir 120mm berpemandu presisi baru yang disebut Iron Sting, melawan Hamas di Gaza pada 22 Oktober 2023 lalu.
Senjata sebelum diekspor diuji dalam setiap perang yang dilakukan Israel saat perang salah satunya Perang Gaza sebagai laboratorium terbaru bagi industri senjatanya
Produsen bom yakni Elbit Systems yang berbasis di Haifa Elbit Systems telah mengiklankan kualitasnya di halaman hubungan masyarakat di situs webnya sejak Maret 2021, ketika bom tersebut diintegrasikan ke dalam militer Israel.
BACA JUGA:Israel Paling Takut Sama Negara Ini, Auto Tak Berkutik!
BACA JUGA:Presiden Ukraina Mengeluh, Stok Senjata Menipis, Barat Malah Peduli Israel
Spesifikasi rudal Iron Sting-Screenshoot/GNgrahicnews-
Benny Gantz, mantan Menteri Pertahanan dan sekarang menjadi bagian dari kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menggambarkan Iron Sting dirancang untuk menyerang sasaran dengan tepat, baik di medan terbuka maupun lingkungan perkotaan,.
Iron Sting sekaligus mengurangi kemungkinan kerusakan tambahan dan mencegah cedera pada korban non kombatan.
Klaim ini juga disuarakan oleh Mark Regev, mantan juru bicara Netanyahu, mengenai pendekatan keseluruhan negara tersebut terhadap perang Gaza, di mana Israel mencoba melakukan tindakan semanusiawi mungkin.
Namun, lebih dari satu bulan setelah Israel melancarkan pemboman udara ke Gaza menyusul serangan mendadak Hamas, Israel telah menewaskan sedikitnya 12 ribu lebih warga sipil Palestina , dan melukai 30.000 orang di jalur yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki.
Ternyata mesin pembunuh Iron Sting Israel yang dahsyat, yang diuji pada warga Palestina, mendapat peminat global, kata para analis.
BACA JUGA:5 Negara Seret Israel ke Mahkamah Pidana Internasional, Netanyahu: Omong Kosong
BACA JUGA:Briptu Renita Jadi Polwan Terbaik PBB 2023, Ini Misinya di Luar Negeri
Seperti yang dialami Ahmed Saeed al-Najar (28) saat sedang mengemudikan taksinya di Rafah selama perang ketiga di Gaza pada tahun 2014.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: