Gunung Anak Krakatau Mengalami 3 kali Erupsi Hari Ini, Tinggi Kolom Abu 500 Hingga 1.500 Meter

Gunung Anak Krakatau Mengalami 3 kali Erupsi Hari Ini, Tinggi Kolom Abu 500 Hingga 1.500 Meter

Gunung Anak Krakau kembali mengalami 3 kali erupsi hari ini, Senin 27 November 2023-Magma.ESDM-

Gunungapi Anak Krakatau merupakan gunung api yang terletak di Selat Sunda dan berada dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. 

Secara geografis gunungapi ini terletak pada koordinat 6o 06' 05.8 LS dan 105o 25' 22.3" BT, dengan  ketinggian  195 m mdpl.  Gunungapi ini dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi Pasauran Pandeglang, Banten dan Pos Pengamatan Gunungapi Hargo Pancuran Kalianda, Lampung.

Gunung Anak Krakatau  adalah sebuah pulau vulkanik teletak di selat Sunda di Indonesia.

BACA JUGA:Pesawat TNI AU Jatuh di Sebuah Lahan dekat Gunung Bromo, Terbang dari Lanud Abdulrachman Saleh

BACA JUGA:Gunung Bromo Kebakaran, Beberapa Akses Wisata Ditutup

Pada tanggal 29 Desember 1927, Anak Krakatau pertama kali muncul dari kaldera yang terbentuk pada tahun 1883 akibat letusan gunung berapi eksplosif yang menghancurkan pulau Krakatau.

Telah terjadi aktivitas letusan sporadis di lokasi tersebut sejak akhir abad ke-20, yang berpuncak pada runtuhnya gunung berapi besar-besaran di bawah air yang menyebabkan tsunami mematikan pada bulan Desember 2018. 

Sejak saat itu, terdapat aktivitas berikutnya lantaran usianya yang masih muda, pulau ini adalah salah satu dari beberapa kawasan yang menarik, dan menjadi subjek studi ekstensif oleh para ahli vulkanologi.

Pasca bencana letusan gunung Krakatau pada tahun 1883, Pulau Krakatau kehilangan sekitar dua pertiga tubuhnya di sisi barat laut, melenyapkan puncak Perboewatan dan Danan, dan hanya menyisakan separuh bagian selatan pulau, termasuk gunung berapi Rakata, sebagai yang terakhir.

BACA JUGA:4 Penumpang Helikopter Mendarat Darurat di Gunung Kerinci Berhasil Dievakuasi!

BACA JUGA:15 Pekerja yang Sempat Disandera KKB Berhasil Dievakuasi Tim Gabungan, Melarikan Diri dan Diselamatkan Warga ke Atas Gunung

Sisa pulau aslinya. Daerah yang hilang menjadi laut dangkal. 

Pada awal tahun 1927 aktivitas vulkanik mulai terlihat di titik yang terletak di antara bekas puncak Gunung Perboewatan dan Gunung Danan . 

Ini adalah penampakan singkat dari sebuah pulau kecil yang tenggelam oleh gelombang laut dalam waktu seminggu. 

Beberapa bulan kemudian, aktivitas vulkanik mulai menciptakan formasi daratan yang lebih permanen  yang akibat hujan dan gelombang, kembali runtuh di bawah laut setelah aktivitas vulkaniknya terhenti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: