TikTok Kuasai 75 Persen Saham Tokopedia, Bayar Rp 23 Triliun
TikTok kuasai 75 persen saham Tokopedia, bayar Rp 23 triliun-Screenshoot/YouTube-
Kerjasama ini berpotensi meningkatkan dan menyalurkan pembayaran dan transaksi e-commerce untuk platform yang dioperasikan Jago.
Pemerintah Indonesia yang berupaya melindungi pesaing lokal termasuk puluhan juta UMKM, telah mengisyaratkan bahwa mereka menyetujui pakta baru TikTok dan GoTo.
Ketika TikTok tumbuh menjadi pesaing utama Tokopedia dan operator perdagangan lokal, Jakarta menetapkan peraturan pada bulan September yang memaksa pemain media sosial seperti TikTok untuk memisahkan layanan pembayaran mereka dari konten.
BACA JUGA:Harga Khusus Tersedia di Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023
BACA JUGA:Kartu Kredit Standard Chartered Bakal Dialihkan ke Danamon, Catat Tanggalnya!
TikTok Shop adalah fitur dengan pertumbuhan tercepat untuk ByteDance, yang mencari sumber pendapatan baru di luar layanan media sosial populernya.
Perusahaan ini menargetkan pasar belanja online di Indonesia, negara berpenduduk 278 juta jiwa, sebagai contoh ekspansi global dari Amerika Serikat ke Eropa.
TikTok memulai fitur belanja di Indonesia pada tahun 2021.
Kesuksesan instan fitur ini mendorongnya untuk berekspansi ke ritel online di pasar lain, termasuk Amerika Serikat.
Pada tahun 2023, TikTok mengatakan akan menginvestasikan miliaran dolar di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang lebih luas.
Bagi GoTo, perusahaan Internet terbesar di Indonesia, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online besarnya untuk tetap beroperasi di negara tersebut.
BACA JUGA:Kekayaan Prajogo Pangestu Kembali Meroket, Kini Menduduki Peringkat 26 Orang Terkaya Dunia
BACA JUGA:Indosat Ooredoo Hutchison Raih Banyak Penghargaan di World Communications Award 2023
Namun hal ini juga memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja dan pembayaran bagi kedua perusahaan.
GoTo juga tidak akan diwajibkan mendanai Tokopedia di masa mendatang, dan 25 persen kepemilikannya dalam usaha tersebut tidak akan terdilusi oleh pendanaan lebih lanjut dari TikTok, kata perusahaan itu dalam sebuah catatan kepada investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: