Penelitian Terbaru: Orang yang Bangun Pagi Berisiko Lebih Besar Terkena 'Anoreksia Nervosa'

Penelitian Terbaru: Orang yang Bangun Pagi Berisiko Lebih Besar Terkena 'Anoreksia Nervosa'

Penelitian Terbaru: Orang yang Bangun Pagi Berisiko Lebih Besar Terkena 'Anoreksia Nervosa'---Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang bangun pagi menghadapi risiko lebih besar terkena anoreksia nervosa.

Dan mereka yang memiliki kelainan makan mungkin akan menjadi orang yang bangun pagi.

Para ilmuwan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, bekerja sama dengan peneliti dari University College London dan Universitas Republik di Uruguay, mempelajari gen yang terkait dengan anoreksia nervosa, jam biologis 24 jam seseorang, dan pola tidur.

Mereka menggunakan metode statistik untuk menghitung “skor risiko genetik” untuk anoreksia nervosa yang menurut mereka dikaitkan dengan risiko insomnia yang lebih tinggi.

BACA JUGA:Penelitian Ungkap Alasan Seseorang Semangat Ikut Gym saat Awal Tahun Baru

Dilansir dari laman NYpost, penelitian mereka dipublikasikan Kamis di JAMA Network Open.

“Temuan kami mengimplikasikan anoreksia nervosa sebagai gangguan pagi hari berbeda dengan kebanyakan penyakit kejiwaan malam hari lainnya dan mendukung hubungan antara anoreksia nervosa dan insomnia seperti yang terlihat dalam penelitian sebelumnya,” kata penulis studi senior Hassan S. Dashti dalam sebuah pernyataan.

Sekitar 25% orang Amerika setiap tahun mengalami insomnia akut, yang didefinisikan sebagai kesulitan untuk tidur atau tertidur selama setidaknya tiga malam dalam seminggu selama dua minggu berturut-turut.

Bagi kebanyakan orang, hal ini tidak berkembang menjadi masalah tidur kronis, demikian temuan penelitian.

BACA JUGA:Ahli Ungkap Penelitian Dampak Konsumsi Makanan yang Sudah Berjamur

APA ITU ANOREKSIA NERVOSA?


Ilustrasi seorang wanita yang ingin berolahraga untuk menurunkan berat badannya karena obesitas. -Health-www.health.com

Sekadar informasi saja bahwa Anoreksia nervosa adalah kondisi kesehatan mental yang berpotensi mengancam jiwa yang ditandai dengan penurunan atau kenaikan berat badan yang rendah, pembatasan makanan, dan ketidakpuasan terhadap tubuh.

Penyakit ini memiliki salah satu tingkat kematian tertinggi dibandingkan gangguan kejiwaan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: