Inilah Alasan Mengapa Remaja Lebih Banyak Waktu Tidur daripada Orang Dewasa

Inilah Alasan Mengapa Remaja Lebih Banyak Waktu Tidur daripada Orang Dewasa

Alasan Mengapa Remaja Lebih Banyak Waktu Tidur daripada Orang Dewasa-jcomp-Freepik

Jadi, mudah untuk memahami bagaimana rasa kantuk yang terus-menerus dapat menjadi masalah.

BACA JUGA:Apakah Penuaan Otot Dapat Memengaruhi Pertumbuhan Manusia? Penelitian Ungkap Kebenarannyaa

3.) Obesitas

Masalah tidur yang terus menerus menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat. Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan kadar kortisol, hormon stres; kekhawatiran, ketegangan dan frustrasi dapat menyebabkan ngemil secara emosional dan kebiasaan gizi yang buruk.

Hormon lain, ghrelin, dilepaskan di perut dan dikaitkan dengan kurang tidur kronis; kelebihan ghrelin dapat membuat individu merasa lebih lapar.

Seiring berjalannya waktu, kurang tidur berdampak buruk pada metabolisme tubuh dan pola makan.

4.) Kencing manis

Kurang tidur atau tidur singkat sering kali dikaitkan dengan pengelolaan gula darah yang lebih buruk baik pada mereka yang menderita maupun tidak menderita diabetes, dan juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes.

Jika Anda menderita diabetes, terlalu sedikit tidur berdampak buruk pada banyak aspek pengelolaan Anda, terutama jumlah makanan yang Anda makan, apa yang Anda konsumsi, dan cara Anda bereaksi terhadap insulin, termasuk kesehatan emosional Anda.

Kurang tidur berdampak langsung pada pikiran dan perasaan kita. Bahkan setelah satu malam kurang tidur, kita bisa merasa lelah di siang hari, berpikir lambat, tidak berenergi, dan suasana hati yang jengkel.

Meskipun efek jangka pendeknya lebih nyata, kurang tidur secara terus-menerus dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan mental dan fisik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: