Buktikan Khasiat Jus Tomat Ampuh Bunuh Bakteri Salmonella Penyebab Tipes dan Gangguan Pencernaan

Buktikan Khasiat Jus Tomat Ampuh Bunuh Bakteri Salmonella Penyebab Tipes dan Gangguan Pencernaan

Jus Tomat-manfaatnya untuk kesehatan pencernaan-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Jus tomat selain kaya serat, ternyata juga baik bagi pencernaan.

Sebuah studi menyebutkan jus tomat dapat melawan bakteri Salmonella penyebab infeksi pencernaan. 

Tomat merupakan salah satu sayuran yang kaya serat dan asam folat.

Saat dibuat jus atau minuman, jus tomat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan pencernaan. 

Dilansir dari Science Alert, dalam penelitian oleh para ilmuwan di Cornell University di AS menyebutkan khasiat tomat ampuh membunuh bakteri jahat.

Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Cornell Jeongmin Song mengulik Salmonella, genus bakteri enterik yang menyerang usus dan sering menyebabkan keracunan makanan.

BACA JUGA:Tips Mudah Turunkan Berat Badan, Cobalah Minum 5 Jus Buah Ini

Bakteri Tipes

Secara khusus, tim berfokus pada satu serotipe Salmonella tifoid, Salmonella enterica Typhi, yang hanya hidup pada manusia dan menyebabkan demam tifoid atau tipes ketika masuk ke aliran darah dari usus dan menyebar ke seluruh tubuh.

Seperti patogen bawaan makanan lainnya, penanganan dan penyimpanan makanan yang tepat serta akses terhadap antibiotik dapat membantu orang menghindari keracunan makanan akibat Salmonella.

Namun, demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar di banyak negara di mana masyarakat tidak memiliki akses terhadap air bersih, sanitasi, atau vaksin tifoid.

Penyakit ini menyebar dari orang ke orang melalui makanan dan air yang terkontaminasi, dan anak-anak berada pada risiko tertinggi.

Pada tahun 2016, wabah tifus yang resisten terhadap obat pertama kali melanda Pakistan, dan delapan tahun kemudian, para ahli penyakit menular masih khawatir penyakit ini akan memicu wabah regional atau global jika tidak dikendalikan.

Malnutrisi juga umum terjadi di Pakistan, dan negara-negara lain di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Karibia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: science alert