Bansos Beras Disetop Jelang Pemilu 2024, Begini Kata Badan Pangan Nasional

Bansos Beras Disetop Jelang Pemilu 2024, Begini Kata Badan Pangan Nasional

Bansos Beras Disetop Jelang Pemilu 2024, Begini Kata Badan Pangan Nasional-Bulog-

"Kami tegaskan kembali, bantuan pangan ini sebenarnya bukan hanya jelang pemilu. Bantuan pangan ini tentunya dilakukan oleh pemerintah, jadi negara itu hadir di saat memang diperlukan," tegas Arief.

"Agendanya juga tidak mengikuti agenda politik, tetapi memang sesuai dengan kebutuhan," imbuhnya.

"Sebenarnya program seperti ini memang sudah ada sejak dulu, hanya saat ini produk berasnya itu sangat baik dan hampir tidak ada komplain. Alhamdulillah karena Bulog sendiri sudah melakukan perbaikan. Bantuan pangan ini terlihat masif karena memang penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog dan terus dikoordinasikan dengan sangat baik," sebutnya.

BACA JUGA:Bansos Bukan Dibagikan di Pinggir Jalan, Anies: Harus Tepat Sasaran

Untuk diketahui, realisasi bantuan pangan beras sampai 6 Februari telah menyentuh angka 179.149.760 kilogram (kg). 

Rencananya program bantalan ekonomi masyarakat ini akan dilaksanakan sampai Juni mendatang.

Lebih lanjut, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi turut mengatakan persiapan pihaknya bersama BUMN pangan dalam menyambut panen di Maret. 

Ia memastikan kesiapan BUMN pangan untuk berperan sebagai offtaker.

BACA JUGA:Debat Kelima, Anies Singgung Soal Bansos: Berikan Sesuai Kebutuhan yang Diberi, Bukan Kepentingan Pemberi

"Untuk persiapan panen bulan Maret, itu proyeksinya 3,51 juta ton beras. Kemudian jagung 1,9 juta ton. Kita siapkan MRMP (Modern Rice Milling Plant), CDC (Corn Drying Center), dryer (pengering), di on kan semua," paparnya.

"Pemerintah akan menjaga harga di tingkat petani supaya tidak jatuh. Misalnya beras, nanti kalau saat panen mulai meninggi lalu harga gabahnya masih Rp 5.500 sampai Rp 6.000, itu cukup baik. Tapi kalau angkanya di bawah itu, maka pemerintah bisa dianggap tidak bisa mengelola kesejahteraan petani," pungkasnya.

Kesejahteraan petani sendiri dapat dilihat dalam perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP). Khusus Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) berdasarkan historis data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mulai Oktober 2022 NTPP tercatat mulai berkembang melampaui angka 100. Terkini, NTPP di Januari 2024 berada di 116,16.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: