BUMDesa Ekspor Anggrek, Gus Halim: Bukti Eksistensi Ekonomi Desa Menguat

BUMDesa Ekspor Anggrek, Gus Halim: Bukti Eksistensi Ekonomi Desa Menguat

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, Kepala BPI Ivanovic Agusta mengunjungi BUMdesa Bersama Singosari malang sekaligus ekspor perdana Bunga Anggrek ke Taiwan-Mugi/Kemendes PDTT-

MALANG, DISWAY.ID - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan bahwa ekspor perdana anggrek yang dilaksanakan BUMDesa Bersama Singosari, Malang.

Ekspor perdana anggrek merupakan wujud menguatnya eksistensi ekonomi di desa hingga level global.

Hal ini juga semakin menunjukkan bahwa masyarakat desa melalui BUMDesa yang melibatkan stakeholder terkait mampu membawa hasil budi daya desa ke kancah internasional.

BACA JUGA:Kemnaker Bentuk Tim Substansi Pertemuan G20, Upaya Optimalkan Eksistensi Pemerintah

BACA JUGA:Tim Kemenkominfo Raih Juara Umum Turnamen Tenis Meja Piala Menteri Kominfo Cup 2024

" Harapan kita memang desa harus berorientasi ekspor juga supaya eksistensi ekonomi di desa agar dikuatkan oleh kemampuan lokal tapi juga kemampuan global," kata menteri yang akrab disapa Gus Halim ini saat Pemberangkatan Ekspor Perdana Anggrek ke Taiwan di Griya Anggrek Singosari, Malang, Jawa Timur pada Senin malam, 19 Februari 2024.

Ekspor ini, lanjut Gus Halim, merupakan sebuah prestasi BUMDesa Bersama Singosari sebagai pengelola yang didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Daerah Jawa Timur dan Malang, hingga aparat desa, dan lain sebagainya.

Proses ekspor anggrek perdana ini dikerjakan selama 14 bulan. 

BACA JUGA:Terima Audiensi Disway, MenPANRB Sebut SPBE Dorong Layanan Birokrasi Terpadu

BACA JUGA:Jadi Inspirasi, Timor Leste Tertarik Model Pemberdayaan Desa Melalui SDGs Desa

Hal ini dinilai wajar karena pengalaman pertama, sehingga banyak proses yang rumit dan membuat pelaksanaannya menjadi lambat. 

Kendati demikian, Gus Halim memastikan bahwa hal itu akan terus dibenahi sehingga waktunya menjadi lebih cepat. 

" Saya yakin ke depan jadi lebih cepat dan mudah. Ya karena semua sudah berkolaborasi sudah memahami ini akan makin mudah apalagi balai cukai dan lain-lain sudah memahami apa itu BUMDesa dan kerja sama ini akan terus berjalan," ujar Profesor Kehormatan UNESA ini optimistis.

Gus Halim dalam kunjungan kerja tersebut didampingi Dirjen PEI Harlina Sulistyorini, Kepala BPI Ivanovich Agusta, Direktur Pelayanan Investasi Supriadi, dan Direktur Pengembangan Produk Unggulan Ari Indarto Sutjiatmo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: