Korban Bullying di SMA Binus Serpong Jalani Pemeriksaan Psikologi
Korban dugaan bullying dan kekerasan oleh siswa Binus Serpong akan dilakukan pemeriksaan hari ini (20/2).-Istimewa-
TANGSEL, DISWAY.ID-- Korban dugaan bullying dan kekerasan oleh siswa Binus Serpong akan dilakukan pemeriksaan hari ini Selasa 20 Februari 2024.
Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino mengatakan korban akan jalani pemeriksaan psikologi.
BACA JUGA:3 Orang Siswa Terduga Pelaku Bullying Disebut Kena DO SMA Binus Serpong, Salah Satunya Legolas?
"Updatenya rencana hari ini dijadwalkan pemeriksaan psikologis terhadap korban," katanya kepada awak media, Selasa 20 Februari 2024.
Kemudian saksi yang telah diperiksa sejauh ini ialah korban dan beberapa keluarganya.
"Untuk saksi yang diperiksa dari pihak korban dan keluarga," terangnya.
BACA JUGA:Dugaan Penganiayaan SMA Binus Serpong Tak Hanya Sekali, Polres Tangsel: Ada Kejadian Lainnya
Sementara, lantaran adanya dugaan bullying dan penganiayaan itu, terdapat korban yang alami luka-luka.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel, Ipda Galih mengatakan korban mengalami luka bakar dan memar.
"Sebagian tubuhnya ada banyak luka memar, juga ada luka bakar akibat terkena suatu benda yang panas," ujarnya.
BACA JUGA:Peran Anak Vincent dan 7 Pelaku Perundungan di SMA Binus Serpong yang Dibongkar Netizen
Diterangkannya, korban disebut telah melakukan visum.
"Untuk korban terhadap luka yang dialami sudah kita lakukan visum. akibat dari perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaku yang saat ini masih kita lakukan proses penyelidikan," ucapnya.
Sebelumnya, dugaan bullying dan penganiayaan oleh siswa Binus Serpong, Tangerang Selatan diduga tidak sekali terjadi.
Alvino menuturkan terjadi dua kali pada bulan ini.
BACA JUGA:Video Viral Berdurasi 42 Detik Merekam Kelakuan Biadab 'Geng Tai' Rundung Seorang Siswa Binus School Serpong, Ada Putra Vincent Rompies?
"Untuk kronologisnya dari keterangan sementara yang kita dapatkan, untuk kejadian ini ya diduga terjadi tindakan kekerasan, itu terjadi sekitar dua kali," tuturnya.
"Yaitu pada tanggal 2 Februari dan tanggal 13 Februari," lanjutnya.
Hingga kini pihaknya mendalami kasus tersebut.
"Namun untuk pastinya nanti kita akan gali lagi dari keterangan saksi, maupun bukti-bukti yang ada," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: