Brigade Al-Qassam Bunuh Perwira Tentara Israel Gunakan Senapan 'Ghoul' di Kota Gaza

Brigade Al-Qassam Bunuh Perwira Tentara Israel Gunakan Senapan 'Ghoul' di Kota Gaza

Brigade Al-Qassam Bunuh Perwira Tentara Israel Gunakan Senapan 'Ghoul' di Kota Gaza-Tangkapan Layar/YouTube-

“ Petugas Eyal Shominov (24) dari daerah Karmiel, seorang komandan kompi di Batalyon Terguncang (424), Brigade Givati, tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara,” katanya.

BACA JUGA:Wanita Jepang Mengikuti 'Festival Telanjang' di Kuil, Pertama Kali dalam Sejarah Sejak 1.250 Tahun

BACA JUGA:Raja Charles Kembali Bertugas Usai Divonis Kanker, Buka-Bukaan Kabar Terkini soal Penyakitnya

Tentara tidak mengungkapkan rincian tambahan mengenai pertempuran yang menyebabkan kematian Shominov.

Menurut data di situs militer, 577 perwira dan tentara telah tewas sejak kelompok perlawanan yang berbasis di Gaza, Hamas, melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober.

Dari total tersebut, 238 orang tewas dalam bentrokan darat yang dimulai di Gaza pada 27 Oktober.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan mendadak lintas batas yang dilakukan Hamas. Perang Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan lebih dari 29.600 korban dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Hampir 70.000 orang terluka, dan kurang dari 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

BACA JUGA:Starbucks Shanghai Rilis Kopi Rasa Babi, Tuai Pro dan Kontra

BACA JUGA:Menara Eiffel Ditutup Karena Pemogokan Karyawan, Pengunjung Kecewa Berat

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.

Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. 

Namun, permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait