PM Palestina Mohammad Shtayyeh Menyerahkan Pengunduran Diri kepada Abbas atas 'Genosida' di Gaza

PM Palestina Mohammad Shtayyeh Menyerahkan Pengunduran Diri kepada Abbas atas 'Genosida' di Gaza

PM Palestina Mohammad Shtayyeh Menyerahkan Mengundurkan Diri kepada Abbas atas 'Genosida' di Gaza-mohammad_shtayyeh/Instagram-

“ Kementerian menegaskan kembali bahwa keanggotaan penuh Negara Palestina di PBB dan pengakuannya oleh negara lain tidak memerlukan izin dari Netanyahu,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Sejak penandatanganan Perjanjian Oslo pada awal tahun 1990an, hanya sedikit kemajuan yang dicapai dalam mencapai solusi dua negara.

BACA JUGA:Pasukan AS dan Inggris Serang 18 Fasilitas Kelompok Houthi di Yaman

BACA JUGA:Indonesia Dorong Mahkamah Internasional untuk Berikan Fatwa Hukum Kepada Israel

Ketika Mahkamah Internasional mendengarkan pendapat dari sekitar 50 negara mengenai dampak hukum pendudukan Israel di Tepi Barat.

Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich pada hari Kamis mengumumkan rencana untuk membangun lebih dari 3.300 rumah baru sebagai tanggapan atas penembakan yang menewaskan seorang warga sipil Israel.

Smotrich mengatakan keputusan tersebut akan memulai proses persetujuan untuk 300 rumah baru di pemukiman Kedar dan 2.350 di Maale Adumim, tempat serangan itu terjadi.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia kecewa mendengar pengumuman Israel tentang pemukiman baru tersebut.

“ Sudah menjadi kebijakan lama AS di bawah pemerintahan Partai Republik dan Demokrat bahwa permukiman baru adalah kontra-produktif untuk mencapai perdamaian abadi,” katanya di Buenos Aires.

BACA JUGA:Pemberontak Houthi Yaman Kembali Tembakan Rudal ke Kapal Kargo Inggris di Teluk Aden

BACA JUGA:Indonesia Fasilitasi Tenaga Kesehatan Bekerja di Kuwait, Butuh 2.500 Perawat

“ Mereka juga tidak sejalan dengan hukum internasional. Pemerintahan kami tetap menentang perluasan permukiman dan menurut penilaian kami hal ini hanya melemahkan, bukan memperkuat, keamanan Israel”.

Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki telah meningkat secara signifikan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.139 orang. 

Pemboman balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.000 warga sipil Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Jalur Gaza.

90 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel dalam 24 jam terakhir, dan 164 lainnya terluka, dan menjadikan jumlah korban tewas dalam perang Israel di Gaza menjadi 29.782 orang tewas, dan 70.043 orang lainnya luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: