5 Fakta Tentang Keagamaan di Arab Saudi, Menganut Paham Ultra-Konservatif Wahabi?

5 Fakta Tentang Keagamaan di Arab Saudi, Menganut Paham Ultra-Konservatif Wahabi?

Fakta Tentang Keagamaan di Arab Saudi-master1305-Freepik

Mekah, tempat kelahiran Nabi Muhammad, dan Madinah, tempat dimakamkannya beliau.

Setiap tahun selama pelaksanaan ibadah haji, jutaan umat Islam dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke Mekah untuk menjalankan ibadah haji yang berlangsung selama enam hari di Ka'bah.

Selain ibadah haji, umat Islam juga sering mengunjungi Mekah untuk melaksanakan ibadah umrah sukarela.

BACA JUGA:Kota Jeddah Disulap Jadi Penuh Gemerlap Malam, Balad Beast Tarik Jutaan Wisatawan ke Arab Saudi

3.) Pemerintah Arab Saudi menganut paham ultra-konservatif Wahhabi dalam penafsiran Al-Quran.

Wahhabisme dimulai sebagai gerakan reformasi sosial dan agama pada abad ke-18 dan erat terkait dengan pendirian dan konsolidasi kerajaan Saudi.

Paham ini menekankan pada interpretasi harfiah Al-Quran serta menerapkan hukum dan praktik keagamaan yang ketat.

Akan tetapi akhir-akhir ini Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah melawan otoritas para ulama dan mengurangi kekuasaan terkait dengan paham agama tersebut.

BACA JUGA:Pesan Terakhir Bintang Santri Ponpes Al Hanifiyyah Kediri Sebelum Meninggal, Ketakutan Minta Dijemput!

4.) Arab Saudi termasuk salah satu negara dengan pembatasan agama tinggi.

Menurut laporan Pew Research Center tahun 2017 yang mencermati pembatasan agama pada tahun 2015.

Kerajaan gurun pasir ini masuk dalam kategori pembatasan tertinggi karena banyak kriteria yang terpenuhi seperti tidak adanya kebebasan beragama dalam konstitusi, campur tangan pemerintah dalam praktik ibadah, serta regulasi simbol-simbol keagamaan seperti pakaian.

5.) Perempuan muda Saudi termasuk dalam golongan yang paling terdidik di dunia Muslim.

Meskipun masih terdapat aturan yang mengharuskan perempuan memiliki wali laki-laki dan adanya pembatasan dalam mobilitas sosial dan akses pekerjaan, perempuan muda Saudi memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada laki-laki.

Pada tahun 2010, sekitar sepertiga perempuan Saudi berusia 25-34 tahun memiliki setidaknya gelar pasca sekolah menengah, sedangkan hanya 28% laki-laki yang memiliki tingkat pendidikan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: