Tersandung Pelecehan Seksual, Rektor Universitas Pancasila Nonaktif: Jadi Sasaran karena Pemilihan Rektor

Tersandung Pelecehan Seksual, Rektor Universitas Pancasila Nonaktif: Jadi Sasaran karena Pemilihan Rektor

Rektor Universitas Pancasila Nonaktif-Klarifikasi di depan media soal kasus dugaan pelecehan seksual-Fajar Ilman

JAKARTA, DISWAY.ID - Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno (ETH), menjawab tudingan pelecehan seksual terhadapnya.
 
Dia membantah hal itu dan mengaitkannya dengan pemilihan rektor. 
 
 
Dia kini menghadapi tuduhan pelecehan seksual terhadap dua karyawan kampus setelah dilaporkan ke polisi. 
 
Dia menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah hasil politisasi terkait pemilihan rektor UP yang akan dilakukan pada Maret 2024.
 
 
Dia juga mengaku, tidak melakukan apa yang dituduhkan kepadanya selama ini.
 
"Selama 2 bulan ini saya mendapat hinaan, cercaan, tuduhan yang tidak beretika yang itu tidak saya lakukan sama sekali," katanya saat jumpa pers, Kamis 29 Februari 2024.
 
Menurutnya, dia menjadi sasaran. 
 
"Saya menjadi sasaran utama kegiatan ini, yaitu pemilihan rektor. Pemilihan rektor bagi saya biasa saja, karena apa? di Pancasila saya sudah 13 tahun jadi rektor," lanjutnya.
 
 
Edie mengaku, tuduhan yang menimpanya telah membuatnya merasa terpuruk.
 
"Tidak pernah terpikirkan oleh saya ada di titik ini, di titik nadir paling bawah, nama baik saya dipertaruhkan. Bukan cuma nama baik saya yang hancur, semua prestasi saya tiba-tiba harus lenyap,".ucapnya.
 
Edie juga menyampaikan dampak emosional yang dirasakannya serta keluarganya akibat tuduhan tersebut. 
 
"Saya punya keluarga, saya punya istri, anak yang sudah besar. Bisa dibayangkan betapa mereka sedih dan malu ayahnya diperlakukan seperti ini," ujarnya.
 
 
Meskipun demikian, Edie mencoba mencari motif di balik tuduhan tersebut. 
 
"Memang saya cari-cari apa motifnya mereka itu, tapi dugaan saya ini karena bertepatan sama pemilihan rektor UP, mereka mau jadi rektor. Saya rektor terpanjang," tutupnya.
 
Sebagai informasi, Rektor Universitas Pancasila (UP) dipolisikan dua korban atas dua laporan di Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri.
 
Namun, laporan yang ada di Bareskrim diambil alih oleh Polda Metro Jaya.
 
Hingga kini total 8 saksi sudah diperiksa polisi terkait kasus yang ada.
 
Rektor UP berinisial ETH pun dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Senin kemarin. Namun ETH absen dan akan diperiksa pada Kamis 29 Febuari 2024.
 
(Fajar Ilman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: