Turunkan Angka Stunting, BKKBN Gandeng IDAI dan Blackmores Kampanyekan 'Peduli ASI Berkualitas'

Turunkan Angka Stunting, BKKBN Gandeng IDAI dan Blackmores Kampanyekan 'Peduli ASI Berkualitas'

Turunkan Angka Stunting, BKKBN Gandeng IDAI dan Blackmores Kampanyekan 'Peduli ASI Berkualitas'-disway.id-

Dengan pemenuhan nutrisi sejak masa kehamilan hingga menyusui, Ibu dapat memberikan ASI berkualitas pada si kecil, yang dapat membantu mencegah kondisi stunting.

" Kondisi inilah yang menyebabkan progam 1000 hari periode emas bayi membutuhkan kerja sama yang mesra antara dokter spesialis anak dan kolega kami, para dokter Obgyn," kata I Gusti Ayu Nyoman Partiwi.

BACA JUGA:BKKBN Berbagi Tips Keberhasilan Program KB di Kancah Internasional

BACA JUGA:Antusias Tinggi, 35.974 Orang Lamar ASN di BKKBN

Sementara itu dr. Tiwi melanjutkan harus juga dipastikan bahwa pengetahuan tentang nutrisi ibu hamil, panduan agar sukses menyusui dan pemantauan pertumbuhan anak dikuasai oleh para bidan dan tenaga medis .

“ Seperti dokter yang bertugas di puskesmas, di daerah-daerah. Sebab 85 persen kelahiran bayi di indonesia terjadi di luar rumah sakit; ditolong oleh bidan,” kata Tiwi.

Marianus Mau Kuru, SE, MPH  selaku Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR), BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.

“ Stunting merupakan masalah kemanusiaan yang memiliki banyak dampak dalam jangka panjang untuk generasi emas kedepan,” ujarnya.

Komitmen ini lanjut Marianus, terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024. 

BACA JUGA:BKKBN Fokuskan Pemutakhiran Data Keluarga Tahun 2023 di 13.263 Desa

BACA JUGA:Antusias Tinggi, 35.974 Orang Lamar ASN di BKKBN

" Untuk menurunkan stunting, diperlukan daya ungkit yang cepat baik melalui pencegahan dan penanganan serta melakukan pengawalan dan memberikan kepastian agar setiap calon pengantin khususnya calon ibu mendapatkan asupan nutrisi yang baik serta pendampingan ibu hamil oleh bidan," ujarnya.

Marianus menyebut, Hampir 50 persen kasus stunting terjadi sejak perencanaan kehamilan, masa kehamilan sampai dengan anak usia 2 tahun (1000 HPK). 

“ Oleh karena itu, kerja kolaboratif dengan banyak pihak sangat penting dilakukan," tambahnya.

Country Head/Director, Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto menyampaikan kampanye “Peduli ASI Berkualitas” merupakan bentuk komitmen Blackmores yang mendukung program pemerintah dalam menurunkan stunting. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: