Bangga! Bahasa Indonesia Mendunia, Diajarkan di 54 Negara dan 523 Institusi Pendidikan

Bangga! Bahasa Indonesia Mendunia, Diajarkan di 54 Negara dan 523 Institusi Pendidikan

Bahasa Indonesia mendunia-antor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, menggelar pertemuan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa dan Budaya Indo-Kemendikbudristek

Bahasa Indonesia Diajarkan dengan Cara Menyenangkan

Selanjutnya, Ketua BBI Perth, Danielle Horne, mengatakan, mengajarkan bahasa Indonesia di Australia perlu fokus pada membangkitkan rasa senang anak-anak pada pelajaran bahasa Indonesia.

Menurutnya, siswa sekolah dasar bisa belajar bahasa Indonesia karena di sekolahnya masih mewajibkan untuk mengambil mata pelajaran tersebut.

Namun di sekolah menengah, bahasa Indonesia adalah mata pelajaran pilihan. 

“Anak-anak perlu tahu untuk apa mereka belajar bahasa Indonesia. Sebagai contoh, anak-anak tertarik belajar bahasa Jepang karena mereka suka dengan manga, anime, yang membuat mereka ingin tahu bahasanya. Sementara untuk bahasa Indonesia mereka tidak tahu apa yang menarik sehingga perlu memilih pelajaran tersebut di sekolah. Itu yang menyebabkan semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin sedikit siswa yang memilih bahasa Indonesia,” kata Danielle.

Konten menarik dalam media yang digemari siswa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan minat terhadap bahasa Indonesia. Seperti yang disampaikan Silvy Wantania, Presiden Victorian Indonesian Language Teachers’ Association (VILTA), bahwa dalam mengajar bahasa Indonesia siswa perlu diberikan tujuan yang baru.

Jadi tidak hanya fokus pada ujian dan skor, namun perlu bahan ajar yang kontennya relevan dengan minat siswa, dan yang tidak kalah penting adalah kolaborasi dengan mata pelajaran lain.

“Dalam mengajarkan bahasa Indonesia, kami berkolaborasi dengan mata pelajaran lain seperti biologi dan geografi. Bahkan, kami mengajak anak-anak untuk berkunjung ke Indonesia tidak hanya untuk praktik langsung berbahasa Indonesia, namun juga untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran seperti biologi dan geografi tersebut,” jelas Silvy.

Mendengar masukan dari “pejuang” bahasa Indonesia di Australia ini, Aminudin menyampaikan apresiasi atas tekad untuk memartabatkan bahasa Indonesia di negara Kangguru tersebut.

Ia pun setuju penyusunan bahan ajar bahasa Indonesia di Australia perlu disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa. 

“Kemendikbudristek siap memfasilitasi guru-guru untuk menulis buku yang sesuai dengan konteks masing-masing negara. Setiap buku yang diterbitkan akan menjadi milik kementerian dan dapat digunakan secara luas,” tegas Aminudin.

Pada kesempatan yang sama, Dubes Siswo Pramono, menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan ketersediaan guru bahasa Indonesia di Australia lewat jalur diplomasi.

Ia mengatakan, akan terus mendorong diskusi dengan pemerintah Australia untuk mencari jalan agar ketersediaan guru bahasa Indonesia di Australia bisa terpenuhi. 

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama, dan kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan dalam konteks promosi bahasa Indonesia,” kata Siswo.

BACA JUGA:Bersaing di Kancah Global, Kompetensi Bahasa Asing Pekerja Migran Indonesia Diperkuat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemendikbudristek