Korps Marinir AS Terjunkan Tim Khusus ke Haiti Buntut Kerusuhan Geng Bersenjata
Marinir AS-Diterjunkan ke Haiti untuk halau kerusuhan geng bersenjata-U.S. Marine Corps/Sgt Elton Taylor/Military.com
JAKARTA, DISWAY.ID - Korps Marinir AS menerjunkan tim khusus ke Haiti untuk menambah personel keamanan, menyusul situasi rusuh geng bersenjata di lokasi itu.
Korps Marinir AS mengizinkan personel non-darurat untuk berangkat dan membantu Marinir yang sebelumnya bertugas di Kedutaan Besar AS di Port-au-Prince, ibu kota negara yang dilanda kekacauan di tengah krisis.
Kekerasan geng terus meluas.
“Unit Tim Keamanan Anti-Terorisme Armada Laut, atau FAST, tiba di ibu kota,” menurut pernyataan dari Komando Selatan AS pada hari Rabu, meskipun tidak menyebutkan secara spesifik kapan.
BACA JUGA:Haiti Rusuh Diserang Geng, Ternyata Senjatanya Berasal dari AS!
Komando Selatan AS mengatakan bahwa FAST diperlukan atas permintaan Departemen Luar Negeri AS.
"Siap dengan berbagai rencana darurat untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga AS di Haiti,” katanya seperti dilansir dari Military.
Unit FAST berada di bawah Resimen Pasukan Keamanan Korps, ditempatkan dengan cepat ke angkatan laut dan lokasi sensitif pemerintah di luar negeri yang memerlukan kehadiran bersenjata.
Pentagon menggandakan pendanaan untuk misi dukungan keamanan multinasionalnya di Haiti minggu ini, menurut Komando Selatan AS, dan bekerja sama dengan Kepolisian Nasional Haiti.
“Hal itu untuk memulihkan keamanan di Haiti,” kata seorang juru bicara.
BACA JUGA:Perdana Menteri Haiti Mengundurkan Diri, Geng Bersenjata Kuasai Ibu Kota
Dukungan tersebut dapat mencakup bantuan perencanaan, pembagian informasi, pengangkutan udara dan dukungan medis.
Pada hari Minggu, Komando Selatan AS mengatakan militer AS meningkatkan keamanan di kedutaan dan melakukan evakuasi. Ia menambahkan bahwa tidak ada warga Haiti yang ikut dalam penerbangan ke luar negeri tersebut.
BACA JUGA:Geng Bersenjata Serbu Penjara Haiti, 4 Ribu Narapidana Kabur dan Lusinan Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: military