Organ Ratusan Jasad di Rumah Sakit Nasser Hilang, Kementerian Kesehatan: Mereka Juga Dikuliti

Organ Ratusan Jasad di Rumah Sakit Nasser Hilang, Kementerian Kesehatan: Mereka Juga Dikuliti

Ratusan jasad warga Gaza ditemukan di Rumah Sakit Nasser wilayah Khan Younis setelah ditinggalkan oleh pasukan Israel.-tangkapan layar X@AlFarisEmirati-

Kanaani menyerukan komunitas internasional untuk menangani para pelaku kejahatan keji tersebut.

BACA JUGA:DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Sulut Tanggap Bantu Evakuasi dan Penanganan Medis untuk Penyintas

BACA JUGA:Wanita Hamil di Jakut yang Tewas dan Pelaku Diduga Memiliki Hubungan Gelap

“Kabar berita mengerikan dan memilukan tentang pembantaian dan penguburan massal ratusan pasien, korban luka dan staf medis di sekitar Rumah Sakit Nasser telah menyebabkan keheranan dan kesedihan di antara orang-orang di seluruh dunia,” papar Kanaani.

Menurut Kanaani tidak hanya Israel, namun negara-negara yang memberikan dukungan juga harus ikut bertanggung jawab dan dikenakan sanksi seperti Konvensi Jenewa 1949 untuk perlakukannya atas korban di rumah sakit dan pusat kesehatan.

“Kejahatan yang berulang, terorganisir dan ekstensif yang dilakukan rezim Zionis terhadap rakyat Gaza adalah contoh nyata genosida dan kejahatan perang,” tegas Kanaani.

“Ini merupakan tanggung jawab komunitas internasional dan organisasi internasional untuk menangani para pelaku dan pemimpin Israel,” tambahnya.

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Mengapa Mangga Harus Direndam Dulu Sebelum Dikupas dan Dimakan

BACA JUGA:Surya Paloh Jawab Kemungkinan Partai Nasdem Bakal Bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran

Kanaani juga mendesak sekretaris jenderal PBB dan ketua bergilir Dewan Keamanan untuk mengutuk insiden mengerikan di Khan Yunis.

Penemuan lebih dari 200 jenazah dari kuburan massal juga mendapat kecaman dari Hamas. 

Gerakan perlawanan mengatakan penemuan tersebut membuktikan besarnya kejahatan dan kekejaman Israel yang dilakukan terhadap warga Palestina.

Hamas mengatakan kejahatan mengerikan itu tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan Washington terhadap Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads