Ini Peran 3 Tersangka Baru Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Ini Peran 3 Tersangka Baru Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Peran tiga tersangka baru dugaan penganiayaan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) hingga korban P (19) tewas diungkap.-Dok. Polres Metro Jakarta Utara -

JAKARTA, DISWAY.ID-- Peran tiga tersangka baru dugaan penganiayaan mahasiswa atau taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) hingga korban P (19) tewas diungkap.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan FA alias A yang merupakan mahasiswa STIP tingkat dua disebut berperan memanggil korban dan mengawasi saat diduga penganiayaan terjadi.

BACA JUGA:Budi Karya Janji Bersih-Bersih STIP Imbas Kasus Kekerasan Taruna

BACA JUGA:Sederet Nama Artis Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Dasco: Dipertimbangkan

"Pelaku FA alias A adalah taruna tingkat dua yang memanggil korban Putu bersama rekan-rekannya dari lantai tiga untuk turun ke lantai dua, ini yang diidentifikasi menurut persepsi senior tadi salah atau menggunakan pakaian olahraga memasuki ruang kelas dengan mengatakan 'Woi, tingkat satu yang pakai PDO (Pakaian Dinas Olahraga), sini!'," katanya saat menirukan ucapan tersangka 

"Jadi turun dari lantai tiga ke lantai dua. Lalu FA juga berperan menjadi pengawas ketika kekerasan eksesif terjadi di depan pintu toilet dan ini dibuktikan dari CCTV kemudian keterangan para saksi," lanjutnya.

BACA JUGA:Peran 3 Tersangka Baru Kasus Taruna STIP Marunda Tewas Dianiaya Senior, Segini Ancaman Hukumannya!

BACA JUGA:3 Tersangka Baru Penganiayaan Mahasiswa STIP Hingga Tewas, Kapolres Metro Jakarta Utara: Keterangan Puluhan Saksi Telah Dikantongi

Kemudian WJP diduga ada di lokasi saat penganiayaan terjadi.

"Lalu terhadap tersangka WJP alias W, pada saat proses terjadinya kekerasan eksesif, saudara W mengatakan 'Jangan malu-maluin CBDM, kasih paham'. Ini bahasa mereka, maka itu kami menggunakan atau melakukan pemeriksaan terhadap ahli bahasa, karena memang ada bahasa-bahasa pakemnya mereka yang kemudian mempunyai makna tersendiri. Kemudian ketika korban setelah dilakukan pemukulan oleh saudara TRS, mengatakan 'Bagus ngga prederes' artinya masih kuat," tuturnya.

Tersangka KAK disebut sebagai pihak yang menunjuk P untuk diduga dianiaya oleh TRS.

BACA JUGA:Potensi Tersangka Baru Penganiayaan STIP Dungkap Kapolres Metro Jakarta Utara

BACA JUGA:Kemenhub Tambah CCTV di Blank Spot STIP, Usai Siswa Taruna Tewas Dianiaya Senior

"Lalu tersangka tambahan yang ketiga adalah KAK alias K. Peran KAK adalah menunjuk korban sebelum dilakukan kekerasan eksesif oleh tersangka TRS. dengan mengatakan 'Adek ku aja nih mayoret terpercaya', ini juga kalimat-kalimat yang hanya hidup di lingkungan mereka, mempunyai makna tersendiri di antara mereka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads