Pembina Yayasan SMK Lingga Kencana Sempat Mendapat Keluhan Bus yang Kecelakaan di Subang

Pembina Yayasan SMK Lingga Kencana Sempat Mendapat Keluhan Bus yang Kecelakaan di Subang

Pembina YKS, Mawardhi, mengungkapkan ada salah satu murid SMK Lingga Kencana yang mengeluh dengan kondisi bus Putera Fajar yang mendadak mati-Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID - Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana sempat menerima keluhan dari salah satu siswa perihal kondisi bus sebelum kecelakaan.

Bus PO Putera Fajar yang digunakan rombongan dikeluhkan siswa karena kondisi bus yang tak layak saat digunakan. 

BACA JUGA:Iring-iringan Ambulans Jenazah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Disambut Tangis Guru dan Murid

BACA JUGA:Ekspresi Wajah Senyum Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Jadi Sorotan, Netizen: Banyak yang Meninggal Loh Pak!

Pembina YKS, Mawardhi, mengatakan bahwa cucunya yang merupakan sahabat dari beberapa siswa pernah mengeluh tentang kondisi bus yang kecelakaan tersebut, termasuk AC yang mati dan ban yang botak.

"Kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, 'aduh saya dapat mobil yang sedikit beda', ternyata terjadi hal itu," katanya kepada wartawan di SMK Lingga Kencana, Minggu 12 Mei 2024.

"Ya katanya kelihatannya ban sudah kurang bagus, AC nya gak jalan juga," sambungnya

BACA JUGA:Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Bakal Diberi Santunan oleh YKS

Menurut Mawardhi, sebelum kecelakaan tragis tersebut, bus itu bahkan sempat mengalami mogok.

Meskipun sudah diperbaiki teknisinya, perjalanan tetap dilanjutkan, dan bus tersebut merupakan yang terakhir dalam rombongan.

"Sebelum kejadian itu sempat mogok. Kemudian diperbaiki teknisinya dan jalan lagi. Sehingga mobil yang bertiga itu, mereka yang terakhir," katanya.

BACA JUGA:Kemenhub Duga Rem Blong Jadi Penyebab Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Investigasi Lebih Lanjut akan Dilakukan

Perlu diketahui, Insiden itu terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 sekitar pukul 18.45 WIB ketika rombongan hendak pulang ke Depok usai acara perpisahan. 

Selain itu, Mawardhi juga menyampaikan bahwa ada cerita siswa yang makan di dalam bus dalam kondisi gelap, menunjukkan bahwa penerangan di dalam bus tersebut kurang memadai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads