Menteri Perang Netanyahu Tebar Ancaman Kudeta: Kami Akan Membentuk Pemerintahan Untuk Kemenangan

Menteri Perang Netanyahu Tebar Ancaman Kudeta: Kami Akan Membentuk Pemerintahan Untuk Kemenangan

Salah satu menteri Netanyahu tebar ancaman dan mengataan bahwa pihaknya akan membentuk pemerintah baru untuk kemenangan menghadapi Hamas.-tangkapan layar X@kocovich-

BACA JUGA:Ini 6 Larangan Bagi Jamaah Haji saat di Madinah dan Makkah

BACA JUGA:Rentetan Trofi Liga Premier Inggris Manchester City yang Diraih Bersama Pep Guardiola

  1. Kembalikan para sandera.
  2. Hancurkan Hamas dan demiliterisasi Jalur Gaza.
  3. Memberikan alternatif pemerintahan 'Amerika-Eropa-Arab-Palestina' di Jalur Gaza yang “bukan Hamas dan bukan ketua Otoritas Palestina Mahmoud] Abbas.”
  4. Kembalikan penduduk Utara pada tanggal 1 September dan rehabilitasi Negev bagian barat.
  5. Mempromosikan normalisasi dengan Arab Saudi sebagai bagian dari langkah umum yang mencakup “perjanjian dengan dunia bebas dan dunia Arab melawan Iran.”
  6. Mengadopsi garis besar untuk menciptakan standar layanan nasional Israel di mana semua warga Israel akan 'melayani negara dan berkontribusi pada upaya nasional tertinggi.'

“Jika memilih untuk memimpin bangsa menuju jurang kehancuran maka kami akan menarik diri dari pemerintahan, berpaling ke rakyat dan membentuk pemerintahan yang dapat menghasilkan kemenangan nyata,” kata Gantz.

BACA JUGA:Mikel Arteta Belum Menyerah Dapatkan Gelar Liga Inggris Bersama Arsenal: Kami Masih Ingin Lebih!

BACA JUGA:Manchester City Juara Liga Primier 2023/2024, Raih Empat Gelar Berturut-turut

Gantz mengatakan jika Netanyahu satu dekade lalu akan melakukan hal yang benar dan saat ini harus memilih antara Zionisme dan sinisme, antara persatuan dan perpecahan, antara tanggung jawab dan kelalaian, antara kemenangan dan bencana.

Secara terang-terangan Gantz menuduh Netanyahu telah memprioritaskan kelangsungan politiknya di atas kepentingan negara. 

Pernyataan Gantz ini disampaikan menyusul pertanyaan dari Yoav Gallant yang merupakan Menteri Pertahanan melontarkan komentar serupa beberapa hari lalu.

Gallant secara terbuka mengkritik keragu-raguan Netanyahu mengenai pertanyaan tentang siapa yang akan memerintah Gaza setelah Hamas dikalahkan.

BACA JUGA:Selena Gomez Cantiknya Gak Ada Obat! Tampil Merah di Cannes Film Festival 2024

BACA JUGA:Antre Maling

Selain itu Gallant juga mempertanyakan usaha Netanyahu menghindari memasukkan orang-orang haredi ke dalam IDF. 

Pernyataan Gantz dijawab oleh pemerintahan yang mempertanyakan hal yang disampaikan ditengah penyerbuan ke Rafah.

Syarat yang diajukan Benny Gantz hanyalah kata-kata kosong yang jelas maknanya dan diakhirinya perang dengan kekalahan Israel, menelantarkan sebagian besar sandera, membiarkan Hamas tetap berdiri serta membentuk negara Palestina. 

“Tentara kami tidak menyerah begitu saja, dan khususnya tidak menggantikan Hamastan dengan Fatahstan,” kata pihak pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: