Mengintip Dapur Katering Haji di Makkah, Dalam Seminggu Tak Boleh Ada Menu yang Sama

Mengintip Dapur Katering Haji di Makkah, Dalam Seminggu Tak Boleh Ada Menu yang Sama

Kesibukan di dapur katering jamaah haji di Makkah. --Media Center Haji

Tahun lalu, jamaah hanya diberi uang saku. Bisa memesan di rumah makan atau minta dicarikan makanan oleh mukimin.  


Pegawai katering jamaah haji di Makkah menyiapkan makan malam jamaah pada Rabu, 22 Mei 2024. --Media Center Haji

"Tahun ini Alhamdulillah jamaah Indonesia selama di Arab Saudi akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Makkah, Madinah, maupun di Masyair (Armuzna). Mereka akan makan 3 kali sehari dengan menu yang sudah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara, Indonesia," kata Beny. 

BACA JUGA:Ini Empat Kesalahan Garuda Indonesia kepada Jamaah Haji yang Membuat Kementerian Agama Jengkel

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Pakai Smart Card, Apa fungsinya?

Menjelang puncak haji tanggal 8 Zulhijah, jaemaah akan mendapatkan makan pagi di hotel sebelum diberangkatkan ke Arafah. 

Lalu saat berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) tanggal 8 (siang hari), 9, 10, 11 dan 12 Zulhijah para jamaah akan mendapatkan makan 15 kali. Penyedia katering berasal dari masyariq yang bekerja sama dengan PPIH.

"Di Armuzna, 15 kali makan. Enam kalinya di antaranya makanan siap saji dari Masyariq," ucap Benny.


Sayur oseng-oseng menjadi menu jamaah hajidi Makkah pada Rabu, 22 Mei 2024. --Media Center Haji

Makanan cepat saji itu contohnya nasi rendang. 

"Nanti saat di pemondokan tinggal dipanaskan. Sudah kita siapkan steamer. Misalnya nasi rendang, nasinya saja yang dipanaskan, lauknya tidak. Kalau sudah dibuka jangan lewat dari 2 jam segera dikonsumsi," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan pengawasan kepada pihak masyariq yang menyediakan katering selama di Armuzna. Hal ini untuk memastikan makanan diterima jamaah sesuai jadwal dan tidak ada keterlambatan. (*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads