FKKB Sebut Mardiono Jadi Penyebab PPP Tidak Masuk Parlemen

FKKB Sebut Mardiono Jadi Penyebab PPP Tidak Masuk Parlemen

Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono saat menghadiri acara halal bihalal di DPP Partai Golkar.-Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Front Kader Ka'bah Bersatu (FKKB), Ichwan Zayadi menyebutkan Plt. Ketua Umum Partai Pembangunan Persatuan (PPP), Muhamad Mardiono jadi penyebab PPP tidak masuk dalam parlemen.

Hal tersebut disampaikan langsung olehnya saat ditemui di Omni Kafe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Mei 2024.

BACA JUGA:Dianggap Tak Becus Urus PPP, Mardiono Diminta Mundur dari Posisi Ketum Partai

BACA JUGA:PPP Pertanyakan Perbedaan Hasil Suara Partai dengan Tabulasi KPU

Dia menilai bahwa kinerja Muhamad Mardiono selama menjadi Ketua Umum PPP tidak becus dan membuat suara PPP jadi terpuruk pada Pemilu 2024.

"Di pemilu kemarin tidak all out nya yang kalau kami lihat itu di DKI, kami melihat tidak ada gerakan yang masif ke masyarakat," ujar Ichwan Zayadi kepada media.

"Jadi saya rasa ini mengakibatkan suara PPP tidak maksimal," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Pergerakan FKKB, Muchbari. Dia mengatakan bahwa saat ini kondisi PPP sangat menurun dari pada kondisi sebelumnya, yaitu di Pemilu 2019 yang mana masih bisa bertahan di parlemen dengan 19 kursi.

BACA JUGA:MK Tolak Permohonan PPP Terkait Perpindahan Suara ke Partai Garuda

BACA JUGA:Arsul Sani Tetap Jadi Hakim Konstitusi Dalam Sengketa PPP, Saldi Isra: Tidak Miliki Hak Untuk Memutus

"Itu turbulensinya udah cukup tinggi banget itu, kita dibilang partai penista agama, tapi kita masih bisa bertahan dengan 19 kursi," kata Muchbari.

"Tapi pada saat ini yang kami memperkirakan PPP akan bangkit kembali dengan kepemimpinan pak Mardiono, ternyata malah sebaliknya, kita tidak mampu lolos dalam parliamenteray threshold," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, FKKB meminta Muhammad Mardiono untuk mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PPP.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh mereka karena anggota dewan pertimbangan presiden itu dinilai kurang kompeten dalam mengurus PPP sehingga kondisi partai politik berlogo Ka'bah itu terpuruk dan tidak masuk dalam parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: