Bos Maktour Travel Dicecar KPK Soal Transaksi Pembelian Tiket Pesawat oleh Eks Mentan SYL

Bos Maktour Travel Dicecar KPK Soal Transaksi Pembelian Tiket Pesawat oleh Eks Mentan SYL

Pemilik perusahaan biro haji dan umroh Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur menjawab sejumlah pertanyaan dari media.-Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Bos Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur telah selesai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin 27 Mei 2024.

Fuad Hasan diperiksa dalam statusnya sebagai saksi atas pembelian tiket pesawat yang dilakukan pelaku Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Eks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

Pemeriksaan terhadap Fuad Hasan Masyhur dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. 

BACA JUGA:Fuad Hasan Masyhur Penuhi Panggilan Penyidik KPK Sebagai Saksi TPPU SYL

BACA JUGA:KPK Cegah 6 Orang Perjalanan Ke Luar Negeri, Buntut dugaan Korupsi di PT Telkom

"Fuad Hasan Masyhur, hadir dan dikonfirmasi antara lain pengetahuan saksi terkait dengan dugaan adanya transaksi pembelian aset Tersangka SYL," jelas Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan pada Selasa, 28 Mei 2024. 

Sebelumnya, Pemilik perusahaan biro haji dan umroh Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur menjelaskan, bahwa staffnyalah yang membantu pembookingan tiket pesawat untuk SYL beserta rombongannya. 

"Jadi ada pembiayaan yang dikeluarkan dan bukan cuma untuk 1-2 orang, kurang lebih ada sekitar 26 atau 28 orang," tuturnya pada Senin, 27 Mei 2024. 

Fuad juga menjelaskan, bahwa pihak KPK juga sudah meminta maaf karena miskomunikasi yang ditimbulkan, sehingga menimbulkan kesan dirinya tidak kooperatif. 

"Tadi juga mereka minta maaf karena panggilan sebelumnya ada miskomunikasi, saya diminta untuk hadir di Sulawesi di Makassar, sedangkan saya menetap di sini," kata Fuad. 

BACA JUGA:KPK Sita Sebuah Rumah di Kota Pare-pare, Berkaitan Tersangka TPPU SYL

BACA JUGA:SYL dan 2 Saksi Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Diperiksa Kembali Besok

"Jadi saya jelaskan semua kenapa saya tidak hadir, bukan karena tidak kooperatif, tapi karena merasa gak pernah ada panggilan," lanjutnya. 

Dari fakta persidangan bahwa Maktour diduga memfasilitasi terkait dengan laporan fiktif ada perjalanan umroh menteri, Fuad membantah karena perjalanan itu benar adanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: