Sinopsis Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga, Teater Besutan Nano Riantiarno

Sinopsis Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga, Teater Besutan Nano Riantiarno

Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga--Foto: Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation

JAKARTA, DISWAY.ID - Teater Koma kembali menghadirkan pertunjukan spektakuler ke-230 melalui karya terakhir sang pendiri, Nano Riantiarno.

Kelompok teater yang telah berdiri selama 47 tahun tersebut konsisten menghibur dan memperkaya wawasan para penikmat seni dengan beragam kisah sarat pesan moral dan nilai-nilai positif.

Begitu pula dengan karya terakhir Nano yang berjudul Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga.

BACA JUGA:Gempa Bumi Guncang Keerom Papua Pagi Ini, BMKG Ungkap Kekuatan Guncangannya

"Selama hidupnya, beliau telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia teater Indonesia dengan cerita-cerita yang menyentuh hati dan penuh makna. Karya terakhir ini adalah bentuk dedikasi dan cinta beliau yang tulus terhadap seni pertunjukan," ujar Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian dalam keterangan resmi, Kamis, 6 Juni 2024.

Pertunjukan ini juga memiliki keistimewaan tersendiri karena berdekatan dengan hari ulang tahun Nano, 6 Juni 2024, serta kembalinya Teater Koma di Graha Bhakti Budaya.

"Kembalinya kami tampil di Graha Bhakti Budaya tentunya menjadi sebuah kesan tersendiri karena tempat ini memiliki sejarah dan menjadi saksi bagi beragam pertunjukan dari Teater Koma," tutur Produser Ratna Riantiarno.

BACA JUGA:KPK Peringatkan 5 Saksi Kasus Suap Eks Gubernur Papua yang Tidak Penuhi Panggilan

Naskah Matahari Papua sendiri pertama kali ditulis pada 2014 untuk pertunjukan bertajuk Cahaya dari Papua di Galeri Indonesia Kaya.

Nano kembali mengembangkan naskah pada masa pandemi dan melakukan perubahan judul menjadi Matahari Papua.

"Naskah ini kemudian dikirim secara anonim dalam Rawayan Award, (Sayembara Penulisan Naskah Dewan Kesenian Jakarta) 2022 dan ternyata terpilih sebagai salah satu pemenang," ungkap Sutradara Matahari Papua Rangga Riantiarno.

BACA JUGA:Wapres Ma’ruf Amin Kunker Ke Papua hingga 7 Juni, Bakal Bertemu Pegiat HAM hingga Tokoh Adat

Matahari Papua menjadi bentuk dedikasi Nano dalam berkarya dan terus bergerak menghadirkan seni budaya.

"Wejangan dan ajarannya senantiasa hadir di tiap gerak kami. Karena kami tidak akan pernah berhenti bergerak, tidak pernah titik, selalu koma," pungkas Ratna.

BACA JUGA:KKB Papua Tuding Pengemudi Ojek Sebagai Intel, Bakar Alat Berat di Intan Jaya

Sinopsis Pertunjukan Teater Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga

Matahari Papua menceritakan kisah pemuda bernama Biwar yang tumbuh di wilayah Kamoro, Papua bersama sang ibu, Yakomina dan dididik oleh dukun Koreri.

Suatu saat, ia bertemu dengan Nadiva saat mencari ikan dan menolongnya dari serangan tiga Biawak.

Ketiga biawak tersebut merupakan anak buah Naga yang meneror Tanah Papua.

Setibanya di rumah, Biwar menceritakan peristiwa yang baru dialaminya.

Namun, sang Mama justru mengisahkan memori pahit yang mengungkapkan bahwa Papa dan tiga paman Biwar mati dibunuh Naga.

BACA JUGA:Wapres Berharap Dana Otsus Bisa Bawa Dampak Bagi Rakyat Papua

Hal ini terjadi ketika Mama mengandung Biwar. Ia berhasil lolos pada saat serangan tersebut terjadi hingga akhirnya melahirkan Biwar.

Mengetahui masa lalu kelam yang diakibatkan oleh Naga, Biwar pun bertekad balas dendam dengan membunuh sang Naga.

Setiap kararakter di Matahari Papua akan ditampilkan oleh aktor andal, mulai dari Tuti Hartati, Lutfi Ardiansyah, Joind Bayuwinanda, Netta Kusumah Dewi, Daisy Lantang, Bayu Dharmawan Saleh, Sir Ilham Jambak, Sri Qadariatin. Ada pula Zulfi Randoni, Angga Yasti, Rita Matumona, Dana Hassan, Adri Prasetyo, Andhini Puteri, Dodi Gustaman, Indrie Djati, Pandu Raka Pangestu, Hapsari Andira, Radhen Darwin, hingga Edo Paha.

Sedangkan karya ini disutradarai Rangga Riantiarno dan co-sutradara Nino Bukir, didukung oleh tata artistik dan multimedia Deden Jalaludin Bulqini, tata musik Fero A. Stefanus, tata rias Subarkah Hadisarjana, tata busana Rima Ananda Omar, tata rambut Sena Sukarya, tata cahaya Deray Setyadi, tata gerak Ratna Ully, tata suara Bona, pandu vokal Ajeng Destrian, rancang grafis Saut Irianto Manik, pimpinan produksi Rasapta Candrika dibantu oleh pengarah teknik Tinton Prianggoro serta manajer panggung Sari Madjid Prianggoro dan produser Ratna Riantiarno.

BACA JUGA:100 Orang Hilang Dinyatakan Tewas Dampak Bencana Longsor di Papua Nugini

Jadwal dan Harga Tiket Teater Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga

Matahari Papua akan dipentaskan selama tiga hari, yakni pada Jumat-Minggu, 7-9 Juni 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki dengan rincian jadwal sebagai berikut.

Jumat, 7 Juni 2024 pukul 19.30 WIB
Sabtu, 8 Juni 2024 pukul 13.00 WIB dan 19.30 WIB
Minggu, 9 Juni 2024 pukul 13.00 WIB

BACA JUGA:Elon Musk Melongo saat Lihat Aksi Jose Anak Papua, Jagoan Matematika Ajari Rumus Turunan Volume Bola


Harga Tiket Teater Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga

975.000
725.000
525.000
400.000
275.000
175.000

Untuk informasi lebih lanjut mengenai tiket pertunjukan teater Matahari Papua dapat mengunjungi www.teaterkoma.org atau menghubungi 0217359540 dan 082122777709.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: