Budaya Kerja WFO dan Wajib Absen Terlalu Kaku, Gen Z Lebih Suka Hybrid
Fresh Graduate? Jangan Khawatir, Ini Strategi Jitu Membangun Karier. Bagi Fresh Graduate, ada beberapa strategi jitu membangun karir di awal kerja.--pinterest
Menurut data survei Great Place To Work®, perusahaan yang bersertifikasi lebih unggul sebesar 9,2% dibandingkan pasar saham secara keseluruhan.
Perusahaan-perusahaan ini juga melampaui perusahaan yang tidak tersertifikasi, dimana 51% karyawan lebih besar kemungkinannya bertahan dalam jangka panjang dibandingkan tempat kerja pada umumnya.
BACA JUGA:Survey Tren Pernikahan 2024, Gen Z Masih Minat Padukan Konsep Budaya Tradisional dan Modern
Hal ini semakin menunjukkan pentingnya menumbuhkan budaya tempat kerja yang baik.
Sebagai lanjutan perwujudan komitmen dari perusahaan bersertifikat terhadap inisiatif kultur tempat kerja, sejumlah brand di Indonesia juga berdedikasi untuk menciptakan strategi bisnis yang mengutamakan karyawan dan berorientasi pada tujuan.
Upaya ini membawa beberapa diantara perusahaan tersebut masuk ke dalam daftar Best Workplaces in Indonesia™ 2024 yang ditunggu-tunggu.
Andika Bayupati, HR Senior Director, DHL Supply Chain Indonesia mengatakan di DHL Supply Chain Indonesia, fokus tetap sama: Excellence. Simply delivered.
“Kami menjalankan DNA perusahaan, yaitu respect dan results, serta memastikan setiap orang merasa diterima. Saat telah merasa menjadi bagian, keterlibatan akan semakin besar, potensi sejati berkembang, dan bersama-sama, kami menjadi tak terhentikan,” kata Bayupati.
Lebih lanjut lagi, Alex Murray, AVP, SE Asia, Hilton, juga menambahkan bahwa budaya menjadi kunci bagi seluruh tim di Hilton.
"Membangun lingkungan yang memberdayakan anggota tim untuk maju selalu menjadi prioritas utama di Hilton. Kami dengan bangga menerima penghargaan ini, yang semakin mempertegas komitmen kami dalam mengembangkan budaya tempat kerja yang hebat, yang berlandaskan pada inklusi, kesejahteraan, pertumbuhan, dan tujuan,” ujar Murray.
PT. Syngenta Seed Indonesia mendukung gaya bekerja WFA atau hybrid tanpa menurunkan produktivitas karyawan.
“Absen atau finger print terlalu kaku. Zaman sekarang itu WFA dan hybrid lebih populer di kalangan gen Z. Pimpinan harus bisa memetakan siapa saja karyawan yang bisa bekerja hybrid atau WFA siapa saja yang harus di kantor. Ini sudah terbukti di perusahaan kami bahwa tak ada kinerja yang menurun, malah growth membaik,” kata Letran Silalahi, HR Director, PT. Syngenta Seed Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: