Rusia Tuduh Meta Organisasi Ekstremis, Instagram Dilarang Sedangkan WhatsApp Masih Bisa Bertahan
Meta luncurkan tools pembuatan musik dengan teknolog AI-facebook.com-
JAKARTA, DISWAY.ID –Tak hanya mengecam beberapa media, Pengadilan Moskow mengungkapkan bahwa Meta Platforms Inc sebagai organisasi ekstremis.
Akibat Rusia tuduh Meta organisasi ekstremis, Instagram dilarang sedangkan WhatsApp masih bisa bertahan.
Akan tetapi keputusan tersebut tidak berlaku untuk layanan messenger WhatsApp yang juga berada dibawah Meta.
Selain Facebook yang membuat pihak Rusia berang, Instagram juga mendapatkan larangan di Rusia.
BACA JUGA:Hadiah Rp 5 Juta, Anaknya Hilang Keluarga Bikin Sayembara, Dibawa Kabur Sejak 2021 Lalu
Pengadilan Distrik Tverskoi Moskow menegaskan atas gugatan yang diajukan oleh jaksa negara Rusia atas pelarangan aktivitas Meta di wilayah Rusia.
Dirilis dari reuters.com, pengacara dari Meta, Victoria Shagina, telah mengatakan di pengadilan sebelumnya pada hari Senin bahwa Meta tidak melakukan kegiatan ekstremis dan menentang Russophobia.
Akan tetapi hakim Rusia, Olga Solopova mengatakan bahwa tersebut akan segera diberlakukan.
BACA JUGA:Parah! Maling Pagar Sewa Ojol, Sempat Simpan di Samping Rumah Sembari Nunggu Jemputan
Platform andalan Meta, Facebook dan Instagram, sudah dilarang di Rusia namun pengadilan mengatakan bahwa WhatsApp tidak akan terpengaruh oleh keputusan tersebut.
"Keputusan itu tidak berlaku untuk aktivitas WhatsApp messenger Meta, karena tidak berfungsi untuk penyebaran informasi publik," kata pengadilan.
Rusia melarang Facebook dan membatasi akses ke media Rusia, sementara Instagram diblokir setelah Meta mengatakan akan mengizinkan pengguna media sosial di Ukraina untuk memposting pesan untuk mendesak kekerasan yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pasukan yang dikirim Moskow ke Ukraina pada 24 Februari.
BACA JUGA:Perwira Polisi Tewas Ditembak Tahanan Gegara Salah Paham Kasus Narkoba
Rusia menyebut konflik di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari orang-orang yang digambarkan sebagai nasionalis berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: