Waspada Kanker Saluran Cerna, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Terbaru
Ilustrasi kanker pencernaan--Indus Health Plus
“Gejala kanker GI dapat berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis kanker dan letak keberadaannya. Karena sifatnya beragam dan dengan keluhan yang berbeda-beda juga, kanker GI sering kali dianggap remeh oleh masyarakat awam karena tidak ada gejala yang khas,” ujar dr. Randy.
Sebagai contoh, kanker lambung dan kanker pankreas sering kali menunjukkan gejala seperti nyeri ulu hati berulang, mual, muntah, perut kembung, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan rasa cepat kenyang setelah makan atau begah.
Sehingga, sering kali masyarakat menganggapnya hanya sebagai sakit maag biasa. Di sisi lain, kanker usus besar dapat menunjukkan gejala seperti buang besar berdarah yang sering kali dianggap hanya sebagai wasir saja.
Setiap jenis kanker ini memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda, tergantung pada faktor seperti stadium kanker, kondisi kesehatan umum pasien, dan respons terhadap terapi yang diberikan.
Perawatan untuk kanker GI dapat mencakup kombinasi dari bedah, kemoterapi, radioterapi, serta terapi target yang ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan sel kanker.
Pasien perlu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan dan penanganan secara komprehensif.
Faktor Risiko dan Pencegahan
Beberapa faktor risiko yang memengaruhi kemungkinan seseorang terkena kanker GI meliputi gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik.
Selain itu, riwayat keluarga dengan kanker GI juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Untuk mengurangi risiko, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi seimbang, menghindari merokok dan alkohol, serta rutin berolahraga.
Anda juga disarankan untuk melakukan skrining teratur untuk deteksi dini kanker GI, karena apabila kanker ditemukan lebih awal, peluang penyembuhan dan harapan hidup pasien bisa lebih tinggi.
“Risiko seseorang terkena kanker dapat semakin besar apabila orang tersebut memiliki gaya hidup tidak sehat dan faktor genetik,” lanjut dr. Randy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: