Gurita Bisnis Bahlil Dikuliti Jatam, Kuasai Tambang Ribuan Hektar di Sulawesi dan Halmahera

Gurita Bisnis Bahlil Dikuliti Jatam, Kuasai Tambang Ribuan Hektar di Sulawesi dan Halmahera

Menurut Jaringan Advokasi Tambang peningkatan bisnis tambang Bahlil patut diduga tak terlepas dari kedekatannya dengan Presiden Jokowi, terutama sejak Pemilu 2019 lalu.-tangkapan layar X@bahlillahdalia-

JAKARTA, DISWAY.ID – Bahlil Lahadalia yang maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dan mantan Menteri Investasi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri ESDM tak lepas dari dunia tambang Tanah Air.

Sejak menjabat sebagai Menteri Investasi Indonesia dan menjabat sebagai Satgas Penataan Lahan dan Penataan Investasi, menurut catatan Jatam sepak terjang Bahlil begitu berpengaruh di dunia pertambangan.

Gurita bisnis tambang Bahlil dikuliti Jatam, di mana menurut Jaringan Advokasi Tambang ini peningkatan bisnis tambang Bahlil patut diduga tak terlepas dari kedekatannya dengan Presiden Jokowi, terutama sejak Pemilu 2019 lalu.

BACA JUGA:Ruben Onsu Tutup Peluang Rujuk dengan Sarwendah, Minola Sebayang: Kecuali Ada Kuasa Tuhan

BACA JUGA:Hasto Bantah Adanya Aliran Dana Korupsi DJKA ke Dalam Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin

Merujuk laporan KPU dan LPPDK TKN Jokowi-Maruf, perusahaan yang terafilisasi dengan Bahlil tercatat sebagai penyumbang dana kampanye pasangan Jokowi-Ma’ruf pada 2019, masing-masing PT Cendrawasih Artha Teknologi sebesar 25 miliar dan PT Tribashra Sukses Abadi sebesar lebih dari lima miliar.

Jatam mengungkapkan bahwa Bahlil merintis bisnisnya berawal dari PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk yang menaungi sejumlah perusahaan, salah satunya adalah PT Bersama Papua Unggul. 

Bahlil diketahui sebagai pengendali utama PT Bersama Papua Unggul, dengan kepemilikan saham mencapai 90 persen.

BACA JUGA:Hasto Bantah Adanya Aliran Dana Korupsi DJKA ke Dalam Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin

BACA JUGA:Mentan Proyeksikan Merauke Jadi Lumbung Pangan Dunia

Lini bisinis perusahaan ini salah satunya terkait sektor pertambangan, melalui PT Meta Mineral Pradana (MMP), perusahaan tambang nikel dengan dua izin tambang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Saham PT MMP ini dimiliki oleh PT Bersama Papua Unggul sebanyak 90 persen dan PT Rifa Capital sebanyak 10 persen.

Dalam menjalankan usahanya, Bahlil diduga menggunakan orang-orang dekatnya, salah satunya Tresse Kainama. 

BACA JUGA:Ridwan Kamil Buka Suara Soal Keputusan MK Merubah Batas Pencalonan Gubenur Jakarta

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads