Rencana Tarif KRL Naik Berbasis NIK, Pengamat: Pelayanan Belum Optimal

Rencana Tarif KRL Naik Berbasis NIK, Pengamat: Pelayanan Belum Optimal

Aditya Dwi Laksana selaku Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian mengatakan bahwa kenaikan tarif KRL berbasis NIK belum bisa dilaksanakan.-Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID - Rencana kenaikan tarif KRL berdasarkan NIK menjadi isu yang terus berkembang saat ini.

Adapun rencana kenaikan tarif RKL tersebut akan lemparkan oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.

Akan tetappi rencana menaikkan tarif KRL berbasis NIK tersebut masih belum diketahui kapan pemberlakuan.

Aditya Dwi Laksana selaku Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian mengatakan bahwa kenaikan tarif KRL berbasis NIK belum bisa dilaksanakan.

BACA JUGA:Ini Daftar Shio Paling Hoki Sepanjang September 2024

BACA JUGA:Ridwan Kamil Akan Buat Hunian Tengah Kota di Atas Sungai, Terinpirasi dari Bangunan RSUD Tarakan

Hal tersebut dikarenakan kapasitas angkut KRL saat ini sedang menurun.

"Saat ini kapasitas angkut KRL sedang menurun, karena faktor usia dan perbaikan serta peremajaan masih memerlukan waktu," katanya kepada Disway.Id Minggu 1 September 2024.

"Beberapa stasiun masih dalam proses revitalisasi sehingga proses perpindahan moda juga belum optimal," tambahnya.

Aditya menyebut, faktor psikologi pengguna KRL juga belum memungkinkan adanya kebijakan subsidi menggunakan NIK.

BACA JUGA:Harga BBM per 1 September 2024 di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Kompak Turun

BACA JUGA:Pemda NTB Gak Sanggup Bayar Hosting Fee, MotoGP Mandalika Terancam Batal?

"Faktor psikologi pengguna KRL belum memungkinkan untuk adanya kebijakan subsidi menggunakan NIK," ujarnya.

Ditambah lagi kata Aditya, kualitas pelayanan KRL saat ini dan di tahun 2025 pun masih belum optimal, bahkan peremajaan KRL yang dilakukan masih bersifat penggantian armada, belum sampai kepada penambahan armada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: