Rencana Pemerintah Hapus PPN Tiket Pesawat Direspon Maskapai

Rencana Pemerintah Hapus PPN Tiket Pesawat Direspon Maskapai

Dalam rangka menurunkan harga tiket pesawat yang semakin membengkak, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkn bahwa pihak Kemenhub saat ini tengah berada dalam tahap diskusi terkait dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani penerapan-reza-

berita aktual, berita akurat, berita terpercaya, berita terbaru,berita viral, berita viral hari ini,

 Rencana Pemerintah Hapus PPN Tiket Pesawat Direspon Maskapai

JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam rangka menurunkan harga tiket pesawat yang semakin membengkak, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkn bahwa pihak Kemenhub saat ini tengah berada dalam tahap diskusi terkait dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani penerapan 4 usulan dalam penetapan harga tiket pesawat

Menurutnya, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti kemungkinan penghapusan pemungutan pajak PPN dalam tiket pesawat.

"Jika PPN itu dihilangkan, maka ada PPN lain yang juga harus dihilangkan," jelas Menhub Budi dalam keterangan resminya pada Selasa 10 September.

BACA JUGA:Baznas RI Salurkan Infak dari Organisasi Islam Cilegon ke Palestina

BACA JUGA:Kun Wardana Janjikan Evaluasi Mendalam Terkait Rencana Biaya Penanggulangan Banjir Jakarta

Menanggapi rencana tersebut, Kepala Data dan Publikasi asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (INACA) Gatot Raharjo mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang membuat harga tiket pesawat tinggi, yaitu bea masuk spareparts dan pajak di penerbangan.

Dua faktor ini, Gatot melanjutkan, merupakan sumber penerimaan tertinggi negara.

"Kalau terkait revisi bea dan pajak, itu tergantung kebijakan pemerintah. Karena pajak itu kan penerimaan tertinggi negara. Kalau bea dan pajak Penerbangan dihapus, berarti ada pendapatan langsung negara yang berkurang. Tinggal pemerintah mau atau tidak?," jelas Gatot ketika dihubungi oleh Disway pada Ravy 11 September 2024.

Kendati begitu, Gatot juga menambahkan bahwa negara masih memiliki opsi lain untuk memperoleh pendapatan.

Menurut Gatot, perkembangan industri penerbangan, pariwisata, e-commerce, dan sebagainya sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk menutupi bahkan memperoleh pendapatan yang lebih besar.

BACA JUGA:Vadel Badjideh Ungkap Kondisi Mental Lolly Usai Diterpa Isu Hamil di Luar Nikah, Butuh Bantuan Psikolog?

BACA JUGA:Relawan Rumah Bersama Deklarasi Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads