Awas! Gejala PCOS Ditandai Menstruasi Tak Teratur serta Obesitas
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah dr Mila Maidarti, SpOG, Subsp.FER, PhD--Annisa Zahro
BACA JUGA:Kaum Hawa Wajib Jaga Area Kewanitaan Saat Menstruasi untuk Cegah Infeksi
Sementara hormon LH pada sel telur bekerja memproduksi androgen yang merupakan hormon laki-laki.
Kelebihan androgen atau hiperandrogen sendiri dapat diketahui dengan gejala hirsutisme yang ditandai dengan tumbuh rambut berlebih pada bagian tubuh layaknya laki-laki, seperti kumis atau jenggot.
Kebanyakan androgen pada tubuh juga menyebabkan muncul jerawat berlebih serta rambut rontok.
Oleh karena itu, perlunya keseimbangan hormon antara LH dan FSH.
Namun demikian, obesitas dapat mengganggu kestabilan hormon sehingga siklus menstruasi pun tidak teratur.
Tak hanya itu, resistensi insulin juga menurunkan produksi sex hormon binding globulin (SHBG) yang bertugas mengikat androgen bebas dan berujung pada hiperandrogen.
Untuk diketahui, gangguan keseimbangan hormonal tersebut bukan hanya membuat menstruasi tidak teratur.
"Kalau menstruasi tidak teratur, 90% kemungkinan dia tidak berovulasi. Kemudian kalau gak ovulasi, bisa hamil gak? Pasti gak bisa," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: