Siswa SMP Deli Serdang Meninggal usai Dihukum Guru, KPAI Desak Hentikan Kekerasan Atas Nama Agama

Siswa SMP Deli Serdang Meninggal usai Dihukum Guru, KPAI Desak Hentikan Kekerasan Atas Nama Agama

Siswa SMP di Deli Serdang meninggal diduga usai dihukjm squat jump 100 kali oleh guru-Istimewa-

BACA JUGA:KPAI Pantau Pelajar dan Upaya Perlindungan Anak dalam Demo Tolak RUU Pilkada

"Saya kira para pemuka lintas agama di mana pun berada perlu duduk bersama menjawab permasalahan puncak yang terjadi atas kisah ananda RSS 14 tahun. Karena ini bukan kisah satu satunya, kekerasan atas nama agama," tandasnya.

Ia menyebut perlunya kesepahaman bersama dalam memberikan pendalaman dan mengamalkan agama di kehidupan sehari-hari anak.

"Sehingga tidak terjebak dalam simbol-simbol, seperti sanksi yang teramat berat dengan squat jump 100 kali yang saya kira untuk anak kelas 1 SMP, yang tidak biasa dilatih fisik berat, akan mengalami trauma yang tak berkesudahan, yang kita tahu resikonya seperti peristiwa ini bisa sampai resiko meninggal, akibat tidak menyelesaikan tugas agama," tegasnya.

Menurut Jasra, hukuman yang diterima korban tidak berkorelasi dengan efek jera atau pun menumbuhkan kesadaran untuk mendalami agama.

BACA JUGA:Maraknya Kekerasan Seksual dengan Pelaku Anak, KemenPPPA: Darurat Pendidikan Seksual

Sebaliknya, korban justru mendapatkan risiko yang sangat jauh dari harapan menjadi cinta agama. Bahkan, dampaknya adalah kesakitan yang terus memburuk hingga kritis.

Karena agama yang diajarkan dengan warisan trauma itu, hanya berujung melahirkan generasi keras dalam mengamalkan agama.

"Artinya mari kita putus itu semua di kita. Mari hadirkan agama yang tidak menindas, tetapi membebaskan, memudahkan pemeluknya," ajaknya.

Terlebih, diduga masih ada 6 anak lagi yang juga mendapatkan hukuman karena tidak bisa menghapal pelajaran agama dan tugas, sehingga hukumannya diserahkan ke guru agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: