Kejam! Santri di Aceh Barat Diduga Disiram Air Cabai oleh Istri Pimpinan Gegara Merokok, Korban Trauma Berat
Santri di Aceh Barat diduga disiram air cabai oleh istri pimpinan Pesantren Darul Hasanah gegara merokok hingga korban mengalami trauma berat.--X (Twitter) @janghkar
JAKARTA, DISWAY.ID - Viral di media sosial seorang santri di sebuah pondok pesantren di Aceh Barat diduga disiram air cabai hingga menangis histeris karena rasa panas yang menjalar ke tubuhnya.
Rekaman video tindakan kekerasan yang kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren (ponpes) viral dan dibagikan salah satu akun X (Twitter) @janghkar.
Video tersebut memperlihatkan seorang santri yang tengah dimandikan oleh neneknya untuk menghilangkan rasa perih akibat siraman air cabai hingga menceburkan diri ke bak mandi sambal menangis kesakitan.
"Biadab! Istri pimpinan ponpes siram santri menggunakan air cabai, diduga santri tersebut melakukan pelanggaran di lingkungan pesantren," tulis @janghkar dikutip Kamis, 3 Oktober 2024.
"Kasihan banget liat adeknya teriak kepanasan kayak gitu," sambungnya.
Sambil menceburkan dirinya ke bak mandi, santri berinisial T (15) menangis dan berteriak histeris lantaran rasa panas yang menjalar ke tubuhnya belum hilang meski sang nenek sudah membantu memandikannya.
Diketahui peristiwa santri yang diduga disiram air cabai itu terjadi di Pondok Pesantren Darul Hasanah, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Aceh.
Santri di Aceh Barat Disiram Air Cabai Gegara Merokok
Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana melalui Kasat Reskrim Iptu Fachmi Suciandy mengatakan kasus dugaan penganiayaan itu terjadi pada Senin, 30 September 2024.
BACA JUGA:Geger Pesta Seks dan Tukar Pasangan Pakai Media Grup Telegram di Vila Kota Batu, 12 Orang Terlibat
Korban disiram menggunakan air cabai oleh NN (40) yang merupakan istri dari pimpinan Pesantren Darul Hasanah.
Istri pimpinan Pesantren Darul Hasanah kemudian ditangkap di rumahnya.
Penyidik Reserse Polres Aceh barat telah melakukan pemeriksaan kepada NN terkait dugaan kasus kekerasan terhadap anak pada sebuah lembaga pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: