Tak Cukup 1 Dokter, Pengobatan Kanker Perlu Dilakukan Multidisiplin
Para ahli bicara soal pengobatan kanker--Annisa Zahro
Oleh karena itu, sebelum kemoterapi dimulai, perlu juga memperbaiki kondisi atau komorbid tersebut agar efek samping yang timbul dapat ditekan.
"Beratnya harus naik dulu, metabolisme harus lebih baik, darahnya tidak beku lagi, gula darahnya lebih baik. Jangan sampai itu jadi sumber-sumber infeksi. Gigi yang bolong mesti dicabut, sinusitis yang kronis mesti diobati, kalau ada usus buntu mesti diobati," tuturnya.
BACA JUGA:Plaza Indonesia Dukung Bulan Kesadaran Kanker Payudara Lewat Kuliner, SADARI, dan SADANIS
Pengobatan tersebut pun lantas tidak hanya dilakukan oleh dokter onkologi, tetapi juga dokter penyakit dalam atau dokter spesialis lainnya.
"Jadi pengobatan kanker itu disebut multidisiplin. Dan multidisiplin itu ada ahli bedah, ahli radiologi, ahli rontgen, ahli radioterapi, ada ahli psikologi juga," paparnya.
BACA JUGA:Kapan Waktu yang Tepat untuk SADARI? Deteksi Dini Kanker Payudara
Ahli psikologi ini juga diperlukan karena dampak dari penyakit tersebut juga berpengaruh pada psikologis pasien.
"Orang kanker kan depresi ya. Lalu dikasih obat dia tambah depresi, lalu dia menolak pengobatan ya. Terus dia nggak datang kontrol, itu kan perlu rehabilitasi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: