Bayi Kena Kanker Ovarium Stadium 3, Kenali, Penyebab, Gejala dan Cara Penanganan pada Anak
Bayi kena kanker ovarium stadium 3. Kenali penyebab, gejala, dan cara penanganan kanker ovarium pada anak.--Unsplash
Dokter spesialis penyakit dalam dan onkologi dr. Ronald A Hukom, Sp.PD, Subsp.H.Onk.M (K) mengatakan kasus kanker pada anak jarang terjadi, termasuk di Indonesia.
Namun, bukan tak mungkin terjadi jika terdapat berbagai faktor, seperti genetik hingga kelainan pada masa kehamilan.
Ronald menjelaskan kanker yang kerap menyerang pada anak, salah satunya leukemia.
"Kanker pada anak itu yang banyak bukan ovarium. Misal seperti leukimia karena memang sel kanker itu tumbuh atau munculnya tergantung kecepatan selnya tumbuh, yang tumbuh cepat itu kan leukimia, misalnya kanker yang lain lebih lambat," terang Ronald ketika ditemui di Jakarta, 12 Oktober 2024.
"Kalau ada kasus yang seperti itu, ya memang sangat jarang, harusnya sih dicari lebih teliti, entah ke keluarganya, entah riwayat selama kehamilan," sambungnya.
Apa Itu Kanker Ovarium Bayi
Dikutip dari National Cancer Institute, kanker ovarium pada anak terbentuk di jaringan ovarium. Kanker ovarium pada anak sangat jarang terjadi.
BACA JUGA:Heboh Bayi Kanker Ovarium, Ini Penjelasan Ahli Onkologi
Sebab, kanker ovarium sering terjadi pada wanita berusia 15-19 tahun.
Penyebab Kanker Ovarium pada Bayi
Tumor atau kanker ovarium pada anak disebabkan perubahan tertentu pada cara sel ovarium berfungsi. Terutama, cara sel tersebut tumbuh dan membelah diri.
Dalam laporan Dana Farber Cancer Institute, tumor atau kanker ovarium sering terjadi tanpa penyebab yang diketahui.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan anak mengalami kanker ovarium diantaranya:
- Mutasi gen yang diwariskan
- Gen kanker payudara 1 (BRCA1)
- Gen kanker payudara 2 (BRCA2)
- Riwayat keluarga kanker ovarium
- Diagnosis kanker sebelumnya
BACA JUGA:Tak Cukup 1 Dokter, Pengobatan Kanker Perlu Dilakukan Multidisiplin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: