Zulhas Ungkap Alasannya Pilih Budi Santoso jadi Mendag Baru
Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan rasa apresiasinya kepada Mendag baru, yang akan memimpin Kementerian Perdagangan dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.-Disway.id/Bianca Khairunnisa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan rasa apresiasinya kepada Mendag baru, yang akan memimpin Kementerian Perdagangan dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Dalam keterangannya Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menyampaikan bahwa nama Budi Santoso dipilih dengan mempertimbangkan posisinya sebagai Pejabat Karier, serta pengalamannya di lingkungan Kementerian Perdagangan.
BACA JUGA:Kemendag Ungkap Impor Indonesia Menurun pada Bulan September 2024, Salah Satunya Sektor Bahan Baku
“Memang kita masing-masing mengusulkan nama-nama. Saya tanya, ada nggak yang dari pejabat karier yang jadi Menteri? Ya saya mengusulkan yang pejabat karier, dengan argumen sudah terlatih,” ujar Zulhas dalam sambutannya dalam Upacara Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan RI, yang digelar di kantor Kemendag di Gambir, Jakarta, pada Senin 21 Oktober 2024.
Selain itu, Zulhas juga menambahkan bahwa dalam sejarah Kemendag, belum pernah ada Menteri Perdagangan yang berasal dari kalangan pejabat karier.
“Yang saya sampaikan, belum pernah ada dari pejabat karier yang jadi Menteri Perdagangan. Padahal Menteri Perdagangan selalu raportnya bapak Presiden,” ujar Zulhas.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Mendag Budi Santoso mengungkapkan bahwa dirinya berkomitmen untuk mendorong kemajuan pasar ekspor di Indonesia.
Dalam hal ini, ada tiga program yang akan dijalankan oleh Kemendag di bawah kepemimpinannya.
BACA JUGA:Status TEMU yang Dikabarkan Akusisi Bukalapak Diungkap Mendag
BACA JUGA:Harta Kekayaan Menteri Komdigi Meutya Hafid Rp 18.7 Miliar
“Ada pun dengan program-program. Tiga program pertama Itu adalah pengamanan pasar dalam negeri, kemudian yang kedua perluasan pasar ekspor, yang ketiga peningkatan UKM bisa ekspor,” ujar Budi.
Dalam keterangannya, Budi juga menambahkan bahwa semua instrumen yang dibutuhkan dalam menjalankan ketiga program tersebut sebenarnya sudah ada dalam Kemendag sendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: