Dituding Peras Guru Supriyani Rp50 Juta, Ketakutan Selimuti Kapolsek Baito: Saya Tak Mau Bermasalah

Dituding Peras Guru Supriyani Rp50 Juta, Ketakutan Selimuti Kapolsek Baito: Saya Tak Mau Bermasalah

Kapolsek Baito dicopot buntut uang damai kasus Guru Honorer Supriyani yang kasusnya masih terus bergulir.-Dok. Polsek Baito-

KONAWE SELATAN, DISWAY.ID -- Ketakutan kini menyelimuti Kapolsek Baito, Iptu Muhammad Idris.

Dalam kasus guru honorer Supriyani, Kapolsek Baito itu tengah jadi sorotan tajam.

Sebab kata kuasa hukum guru Supriyani, Andre Darmawan, Iptu Idris diduga melanggar kode etik Polri.

BACA JUGA:Isi Rekaman Terungkap Permintaan Jutaan Rupiah ke Guru Honorer Supriyani

BACA JUGA:Kasus Guru Honorer Supriyani Buat Nasib Sudarsono Camat Baito Terjengkang, Bupati Konsel Bertindak Tegas

Idris disebut-sebut sebagai sosok utama yang meminta Rp50 juta kepada Supriyani sebagai uang damai.

Saat ditemui awak media Muhammad Idris tak banyak berkomentar. Ia memilih bungkam.

"Saya tak mau bermasalah," cetus Idris kepada awak media.

BACA JUGA:Fakta Keliru Diungkap Kuasa Hukum Guru Honorer Supriyani, Andri Darmawan: Itu yang Aneh!

BACA JUGA:Kasus Guru Honorer Supriyani, DPR Prihatin Rentannya Profesi Guru sebagai Tenaga Pendidik

Permintaan Rp50 Juta di Kasus Supriyani

Sebagaimana diketahui Andre sebelumnya menyayangkan kebusukan aparat penegak hukum di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Ia menjelaskan Supriyani yang dituduh menganiaya anak polisi Aipda Wibowo Hasyim, dipaksa mengaku dan bersalah.

Dipaksa begitu, guru honorer bergaji Rp300 ribu per bulan itu juga diduga mengalami unsur pemerasan oleh oknum polisi.

Andre menyebut Supriyani mengaku ada permintaan uang sebesar Rp50 juta untuk upaya damai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads