Babak Baru! Camat Baito Turut Jadi Korban Kasus Guru Honorer Supriyani hingga Kapolsek-Jaksa Terlibat Pemerasan

JAKARTA, DIISWAY.ID -- Kasus guru honorer Supriyani kini memasuki babak baru, di mana banyak nama yang terlibat dalam dugaan pemerasan berkedok uang damai.

Kuasa hukum guru honorer Supriyani, Andre Darmawan menyebut sejumlah pihak meminta kliennya memberikan uang damai buntut kasus penganiayaan anak anggota polisi.

Andre mengungkapkan pemerasan dengan kedok uang damai diminta oleh Kapolsek Baito dan juga Kejaksaan.

BACA JUGA:Merasa Dipermainkan Penegak Hukum, Kuasa Hukum Prihatin Guru Honorer Supriyani Malah Diperas

BACA JUGA:Mendikdasmen Turun Tangan Kasus Guru Honorer Supriyani, Sambangi Kapolri

Kapolsek Baito meminta Supriyani uang damai senilai Rp50 juta untuk menghentikan kasus, sementara Kejaksaan meminta guru honorer itu uang senilai Rp15 juta.

Tak hanya itu, dalam kasus ini Camat Baito juga turut menjadi korban usai membantu guru honorer Supriyani.

Sudarsono Mangidi selaku Camat Baito dicopot dari jabatannya oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga.

Menurut Surunuddin, Sudarsono tidak bisa mengendalikan kasus guru honorer Supriyani yang kian makin memanas.

Camat Baito Dipecat Gegara Bantu Guru Honorer Supriyani 

Pencopotan Sudarsono Mangidi sebagai Camat Baito imbas teror yang mengancam Supriyani.

Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga menjelaskan alasan pencopotan jabatan Sudarsono karena sebelumnya mobil dinas Camat Baito yang ditumpangi Supriyani mendapatkan teror.

BACA JUGA:Kejari Konsel Bantah Tudingan Jaksa Peras Guru Honorer Supriyani Rp 15 Juta: Tidak Benar Itu

Mobil dinas itu ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) hingga menyebabkan kaca mobil pecah. Beruntungnya, Supriyani yang ada dalam mobil tidak mengalami luka apapun.

Sebelumnya, Suruddin Dangga menjelaskan ada beberapa alasan lain pihaknya mencopot Sudarsono sebagai Camat Baito.

Sumber: